Tidak Hanya Jual Produk, Tapi Perlu Menebar Kebaikan dalam Dunia Bisnis

Ilustrasi.

MEMANGGIL.CO - Era persaingan global yang kian kompetitif, keunggulan fungsional produk tidak lagi hanya sebatas pada kualitas teknis semata. Konsumen modern, khususnya yang berasal dari komunitas Muslim, kini menaruh perhatian besar terhadap nilai, makna, serta dampak sosial dan spiritual dari produk yang mereka konsumsi. Di sinilah konsep maslahah atau kemaslahatan menjadi relevan, bukan hanya sebagai prinsip etik, namun sebagai strategi keunggulan produk.

Di tengah pasar yang kian jenuh dengan produk serupa, keunggulan tidak lagi hanya soal kualitas dan harga. Konsumen modern kini menuntut lebih: produk yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga etis, adil, dan bermakna. Di sinilah maslahah prinsip kemaslahatan dalam Islam menjadi fondasi baru dalam membangun keunggulan kompetitif.

Baca juga: Petugas RSUD dan Puskesmas di Blora yang Tak Berikan Layanan Baik Akan Dipindah ke Tengah Hutan

Perusahaan yang menjadikan prinsip maslahah sebagai dasar pengembangan produknya akan lebih mudah meraih kepercayaan pasar, baik lokal maupun global. Konsumen dunia semakin menghargai transparansi, keberlanjutan, dan integritas moral.

Studi dari Nielsen tahun 2022 menyatakan bahwa 72% konsumen global bersedia membayar lebih untuk produk dari perusahaan yang peduli lingkungan dan sosial. Ini membuktikan bahwa keunggulan tidak hanya bersumber dari harga dan fungsi, tetapi dari nilai dan manfaat jangka panjang.

Ketika sebuah produk hadir bukan hanya sebagai alat pemuas kebutuhan, melainkan sebagai penyampai nilai-nilai spiritual, sosial, dan ekologis, maka ia tidak sekadar dibeli, tetapi dipercaya. Prinsip halalan thayyiban menjadi lebih dari label; ia adalah janji bahwa bisnis bisa berpihak pada manusia dan alam.

Contoh Kasus

Produk makanan halal dari Malaysia seperti Mamee atau Ramly Burger kini tidak hanya dikenal karena kehalalannya, namun karena inovasi, kualitas dan pengelolaan rantai pasok yang adil.

Di sektor fashion, jenama seperti Wardah dan Buttonscarves telah menggabungkan estetika, kehalalan, dan kepedulian sosial dalam produk-produknya.

Maslahah: Kebaikan dan kebermanfaatan untuk maslahat

Maslahah adalah istilah dalam Islam yang berarti kemaslahatan, kebaikan, atau manfaat bagi umat manusia secara umum. Dalam konteks hukum Islam (syariah), maslahah merujuk pada segala hal yang membawa manfaat dan mencegah kemudaratan (kerusakan atau bahaya) bagi individu maupun masyarakat.

Maslahah (kebaikan) menuntun kita untuk menciptakan produk yang sehat, adil, ramah lingkungan, dan mendukung kesejahteraan kolektif. Inilah saatnya pelaku usaha menjadikan etika sebagai strategi, menjadikan nilai sebagai keunggulan dan menjadikan konsumen bukan hanya sebagai pembeli, namun sebagai mitra dalam membangun dunia yang lebih baik.

Maslahah Fungsional Produk: Lebih dari sekedar Kinerja Produk

Keunggulan fungsional merujuk pada manfaat praktis dari suatu produk berdasarkan fitur inti, kinerja, ketahanan, kemudahan penggunaan, hingga layanan purna jual.

Baca juga: Gerakan Menanam Cabai Jadi Ikhtiar Pemkab Blora Kendalikan Inflasi

Ini mencakup bagaimana produk dapat menyelesaikan masalah spesifik konsumen. Indikator seperti kualitas, desain, kecepatan, keandalan dan harga yang seimbang menjadi bagian dari nilai tambah.

Inilah kekuatan keunggulan fungsional berbasis maslahah: ia menyatukan logika pasar dengan etika, efisiensi dengan keberlanjutan, dan inovasi dengan nilai-nilai universal Islam yang inklusif dan manusiawi.

Konsep keunggulan fungsional produk adalah dasar dalam ilmu pemasaran. Produk dianggap unggul bila memiliki kualitas prima, daya tahan tinggi, kinerja optimal, fitur inovatif, desain menarik dan harga yang kompetitif.

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa keunggulan ini semakin menjadi standar minimum. Dalam pasar yang padat, diferensiasi harus menyentuh level nilai dan persepsi moral.

Namun di tengah banjirnya produk-produk serupa, keunggulan fungsional saja tidak cukup. Konsumen kini mencari keunikan bermakna, yakni manfaat yang tidak hanya fungsional tetapi juga etis dan spiritual.

"Produk yang baik tak hanya menjawab kebutuhan, tapi juga menghadirkan kebaikan. Inilah kekuatan maslahah dalam strategi bisnis masa depan."

Inovasi, Etika, dan Spiritualitas - Kunci Masa Depan Bisnis

Baca juga: Pembentukan Tim RKPDes 2025, Kades Nglanjuk Cepu: Disesuaikan Perbup Blora

Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung, prinsip maslahah menawarkan jalan tengah yang bijak: menggabungkan efisiensi bisnis, inovasi teknologi, dan nilai-nilai spiritual.

Produk yang dibangun dengan kesadaran moral, sosial, dan fungsional akan mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak lekang oleh tren.

Dengan menjadikan maslahah sebagai fondasi dalam strategi produk, kita tidak hanya menciptakan barang konsumsi, tetapi juga peradaban yang lebih beretika dan berkelanjutan, kita bisa menciptakan produk yang tidak hanya dibeli karena fungsi, tetapi dipilih karena makna.

 

Penulis: Anindya Putri | Editor: Lakna Tulas'un

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Memanggil.co.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru