Tekan Angka Gizi Buruk, Pemdes Sendangmulyo Gelar Rembug Stunting

memanggil.co
Rembuk stunting melibatkan Pemdes, Puskesmas Gunem, kader kesehatan hingga masyarakat, di Balai Desa Sendangmulyo. (Memanggil.co/ Masfuad Edy Santoso)

MEMANGGIL.CO - Kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi kronis yang kerap disebut stunting, masih saja terjadi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Untuk itu, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Sendangmulyo, Kecamatan Gunem berupaya keras menekan angka stunting di desa mereka.

Salah satu cara yang dilakukan, yakni menggelar rembuk stunting melibatkan Pemdes Sendangmulyo, Puskesmas Gunem, kader kesehatan hingga masyarakat, di Balai Desa Sendangmulyo, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Pemkab Rembang Siap Tindaklanjuti Kelangkaan Pupuk ZA Bagi Petani Tebu

Tim Pendamping Desa Kecamatan Gunem Abdul Latif mengatakan, rembug stunting untuk mencegah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Dalam rembug stunting menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang harus segera dilakukan. Sedangkan sasaran pencegahan stunting meliputi remaja putrid an calon pengantin. Selain itu, ibu hamil dan anak-anak dari usia 0 hingga 5 Tahun.

Sementara itu, Kusno selaku Kepala Desa Sendangmulyo, mengaku adanya rembuk stunting diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Sehingga, Generasi Emas Indonesia 2045, dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Baca juga: Ranperda APBD Blora 2026 Disetujui, Optimalisasi PAD hingga Pembangunan Infrastruktur Jadi Sorotan Utama

"Kami berharap rembuk stunting ini dapat bersinergi untuk mencegah stunting di Desa Sendangmulyo. Hal ini penting untuk menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045," ujar Kusno.

Kusno menjelaskan, hasil rembuk stunting di Desa Sendangmulyo menghasilkan sejumlah point penting. Diantaranya bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Rembuk stunting merupakan upaya meningkatkan sinergi dalam pencegahan stunting, serta harus dilakukan secara terpadu. Stunting merupakan masalah gizi utama bagi bayi dan anak di Indonesia,” paparnya.(*)

Baca juga: Blora Mantapkan Mutu Pendidikan Al-Qur’an: Insentif Guru TPQ Aman, Standar Kelulusan Santri Diperkuat

Penulis : Masfuad Edy Santoso

Editor : Pramono

Editor : Redaksi

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru