MEMANGGIL.CO - Aurel Oktavia penyanyi berparas cantik ini serius menekuni dunia panggung hiburan dan bisnis. Wanita muda asal Kabupaten Malang, Jawa Timur ini, membawa karakter otentik Indonesia melalui dangdut berbahasa Jawa.
Kemunculan Aurel ikut mempopulerkan lagu dangdut berbahasa Jawa, kini semakin disenangi banyak kalangan. Lagu yang dulunya hanya disukai kaum pinggiran, kini sudah berhasil menembus musik arus utama (mainstream), termasuk banyak konten kreator ikut mempopulerkan.
Sebagai generasi baru penyanyi lagu berbahasa Jawa, hadirnya Aurel sangat bagus dengan membawa genre dangdut berbahasa Jawa yang berkelas, dengan label musik yang di bawah naungan Andromeda Record sejak tahun 2022.
Sebelum Aurel terkenal sebagai penyanyi, dulunya ia dikenal seorang pebisnis muda yang menekuni sejumlah usaha di Kota Malang. Usahanya yakni Hakana Coffee yang berlokasi di Jalan Manunggal No. 13 Malang sebagai saksi kesuksesan Aurel. Ia juga pernah terjun di dunia kosmetik, yaitu masuk di bisnis skincare lewat brand Rell Beauty.
Dunia hiburan atau entertain maupun entrepreneur atau wirausaha itu mirip. Sama-sama mengasah talenta yang ada pada diri kita, kata Aurel.
Dari ungkapan itu, Aurel memberi perhatian yang sama seriusnya baik pada bisnis maupun musik. Ia juga mengajak generasi muda seumurannya, untuk selalu mengasah kemampuan pada dirinya.Menurut Aurel, masa muda adalah masa-masa ekspresimental yang sayang untuk dilewatkan. Kita harus kenali potensi diri kita dan jangan ragu untuk mengasahnya dengan kerja keras, imbuhnya.
Perjalanan Aurel Menekuni Dangdut Bahasa Jawa
Sebelum terjun di dunia musik dangdut, latar belakang Aurel sendiri cukup unik dan menarik. Gadia berparas cantik asli Malang ini, ternyata pernah dikenal saat memenangkan lomba melafalkan ayat suci Alquran (Qori'). Ia mewakili Provinsi Jawa Timur dalam Musabaqoh Tilawatil Quran.
Aurel merupakan anak dari pasangan suami istri yakni Usep Hidayat dan Siti Muntama. Sebelum masuk di dunia music, Aurel sempat ditentang keras oleh ayahnya. Namun dengan tekatnya, dia bisa bisa meyakinkan orangtuanya melalui rezeki dari panggung ke panggung di Jawa Timur.
Selama niat kita baik, termasuk untuk membanggakan orang tua, yakin saja orang tua pasti akan merestui, kata Aurel mengenang awal merintis karir di panggung music yang penuh pertentangan.

Kiprah Aurel di ibu kota ditandai dengan kemunculan single perdana, yakni berjudul Lemah Teles yang diciptakan oleh Vicky Prasetyo. Suara merdu Aurel di single Lemah Teles ini, bahkan sempat menjadi soundtrack di Sinetron RT Kampung Ambyar di MNCTV.
Tidak hanya itu, dia juga punya album yang berjudul Tamu Kondangan. Dari lirik lagu Tamu Kondangan sendiri menceritakan tentang kisah perempuan yang hancur karena ditinggal nikah tiba-tiba oleh kekasihnya. Tanpa ada kabar, tahu-tahu ia mendapat undangan dari kekasihnya yang hilang dengan wanita lain.
Banyak generasi muda yang menikmati dan menyukai musik berbahasa Jawa sebagai media ekspresi rasa dan emosi mereka. Jadi wajar kalau single lagu saya juga banyak mengambil tema yang bisa mewakili perasaan anak muda kita, tutur Aurel.
Aurel pun optimis dengan popularitas lagu berbahasa Jawa ini akan terus populer. Mengingat sudah terbentuknya kelompok penggemar musik berbahasa Jawa seperti Sobat Ambyar.
"Realitas ini pula yang menyuntikkan semangat buat penyanyi wajah baru seperti saya. Lagu-lagu berbahasa Jawa harus eksis dan mapan, ujar Aurel.
Kecintaan Aurel dengan musik berbahasa Jawa bukan tanpa alasan. Karena menurutnya musik tersebut merupakan aset yang dimiliki Negara Indonesia yang tidak ternilai.
Kita lihat Korea Selatan bisa mendunia dengan K-Pop. Artinya musik dengan karakter otentik itu bisa jadi aset berharga dari sebuah bangsa, pungkas Aurel.
Reporter : Teguh Arianto