MEMANGGIL.CO - Dalam beberapa pekan terakhir, virus monkeypox (Mpox) atau yang lebih dikenal sebagai cacar monyet dilaporkan menyebar secara sporadis di sejumlah negara di Afrika dan Eropa. Untuk itu, RSUD dr. R. Soeprapto Cepu menghimbau masyarakat agar waspada dan mengenali gejala-gejala penyakit ini sejak dini.
Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, drg Wilys Yuniarti, mengungkapkan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai gejala Mpox. Menurutnya, pengetahuan tentang gejala dan cara penularan sangat krusial agar deteksi dini bisa dilakukan.
"Gejala Mpox perlu dipahami setiap individu agar bisa segera mendeteksi penyakit ini pada tahap awal dan segera berkonsultasi dengan dokter," ujarnya saat diwawancarai tim Memanggil.co, Rabu (11/9).
Wilys menjelaskan bahwa monkeypox adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox yang merupakan bagian dari keluarga orthopoxvirus.
"Virus ini mirip dengan virus penyebab cacar (smallpox). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark, dan kasus pertama pada manusia tercatat di Kongo pada tahun 1970," jelasnya.
Ia juga memaparkan bahwa masa inkubasi virus ini berkisar antara 6 hingga 16 hari dengan dua tahap gejala, yakni gejala prodromal (awal) dan erupsi.
Pada gejala prodromal, gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, serta rasa lemas.
Adapun pada gejala erupsi, yakni setelah 1-3 hari dari gejala awal, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini akan berkembang dari bintik merah menjadi lepuhan berisi cairan bening atau nanah, kemudian mengeras dan rontok.
Ia menuturkan, untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi Mpox, pemeriksaan PCR dari cairan lesi pada ruam sangat dianjurkan.
"Pemeriksaan ini merupakan cara paling efektif untuk memastikan diagnosis," tuturnya.
Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu itu juga menekankan pentingnya tindakan pencegahan agar masyarakat tidak tertular.
"Mpox menyebar melalui kontak langsung dengan hewan atau orang yang terinfeksi, serta melalui droplet pernapasan atau cairan mulut orang yang terinfeksi," jelasnya.
Adapun langkah-langkah pencegahan yang disarankan antara lain mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker terutama di sekitar orang yang terinfeksi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala dan pencegahan penyakit ini.
"Pihak RSUD Cepu juga gencar memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa meskipun Mpox adalah penyakit serius, tapi bisa diobati dan dicegah. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala, cara penularan dan langkah-langkah pencegahan, kita bisa mengurangi kepanikan dan mengontrol penyebaran virus ini," tandas drg Wilys Yuniarti mengakhiri.