MEMANGGIL.CO - Debat publik kedua dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Blora 2024 digelar di Hotel Kyriad Arra, Cepu, Minggu (17/11). Dalam debat tersebut, isu pendidikan menjadi perbincangan hangat dengan masing-masing pandangan calon bupati.
Calon Bupati nomor urut 2, Abu Nafi, menyoroti pentingnya memaksimalkan potensi perguruan tinggi lokal di Blora. Ia menilai, kerja sama MoU dengan perguruan tinggi luar daerah seperti UIN Walisongo di Semarang atau universitas di Yogyakarta berisiko menyingkirkan kampus-kampus lokal.
Saya berpikir begini, saat ada MoU dengan perguruan tinggi seperti UIN Walisongo di Semarang atau universitas di Yogyakarta, saya khawatir perguruan tinggi yang ada di Blora akan tersisih, bahkan bisa mati suri, ungkap Abu Nafi.
Menurutnya, langkah terbaik adalah memperkuat daya saing perguruan tinggi lokal dengan menghadirkan konsultan dan pakar dari luar untuk membina pendidikan di Blora.
Kita ngopeni yang ada di daerah, agar sumber daya manusia Blora bisa semakin maksimal, tambah Abu Nafi.
Menanggapi hal itu, Calon Bupati nomor urut 1, Arief Rohman, menyampaikan bahwa MoU dengan berbagai perguruan tinggi di luar Blora justru bertujuan mendukung pengembangan SDM.
Anak-anak Blora yang kurang mampu, sebagian sudah kami kuliahkan di perguruan tinggi yang kami punya MoU. Kami juga menyediakan beasiswa, baik di dalam maupun luar daerah, tanpa mengabaikan perguruan tinggi lokal, jelas Arief.
Arief menambahkan bahwa beberapa jurusan yang dibutuhkan belum tersedia di perguruan tinggi lokal, sehingga mendorong mahasiswa Blora untuk menempuh pendidikan di luar kota.
Kita terus melakukan inovasi dengan menggandeng berbagai pihak untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Blora, tutup Arief.
Sekadar informasi, dalam Pilkada Blora tahun 2024 kali ini terdapat dua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati yang akan berkontestasi, yaitu pasangan calon nomor urut 1, Arief Rohman-Sri Setyorini (ASRI) dan pasangan calon nomor urut 2, Abu Nafi-Andika Adikrishna Gunarjo.