MEMANGGIL.CO - Polisi mengatakan bahwa alasan anak berinisial MAS (14) yang menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, bukan karena dipaksa belajar, seperti isu yang beredar.
MAS mengaku sering disuruh belajar oleh orang tuanya, namun polisi menegaskan bahwa masalah tersebut bukanlah motif pembunuhan.
"Dia bilang 'ini bukan paksaan'. Walaupun memang disuruh untuk belajar, dia melakukannya dengan senang hati," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, Selasa (3/11), dilansir Antara.
Pengakuan tersebut berdasarkan keterangan MAS ketika ditanya apakah dirinya merasa dipaksa oleh orang tuanya untuk belajar. Adapun pertanyaan itu diajukan setelah kondisi MAS stabil dan ia kembali ceria.
Menurut pengakuan MAS, belajar sudah menjadi kebiasaan yang diterapkan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, ia tidak merasa tertekan saat belajar, melainkan merasa senang untuk menambah pengetahuan.
"Memang disuruh oleh bapak dan ibunya, tapi dia tidak merasa ditekan, karena dia bilang, 'Kalau saya belajar, saya pintar,'" ujar Nurma.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa ponsel MAS yang dijadikan barang bukti dan tidak menemukan hal yang mencurigakan.
"Tidak ada yang janggal di mata penyidik. Anak ini memang belajar, banyak pelajaran yang dibukanya setiap hari," jelasnya.
MAS juga terus mempertanyakan keadaan ayah, ibu, dan neneknya. Penyidik dengan hati-hati menyampaikan informasi tersebut, dan MAS sudah menerima kenyataan.
MAS mengungkapkan bahwa ia akan terus berdoa demi kesembuhan ibunya. Ia pun menitipkan permohonan maaf kepada sang ibu melalui polisi.
Sebelumnya, MAS membunuh ayah dan neneknya. Selain itu, MAS juga melukai ibunya pada sekitar pukul 01.00 WIB di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11).
Menurut keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan setempat berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi kejadian.