MEMANGGIL.CO - Pantas saja uang palsu yang diproduksi di UIN Makassar tampak sangat mirip dengan uang asli dan berhasil beredar. Ternyata proses pembuatannya melibatkan 19 tahapan yang sangat rinci.

Di balik praktik ilegal ini, seorang operator mesin pembuat uang palsu di lingkungan UIN Makassar, Syahruna, mengungkapkan bagaimana uang palsu tersebut diproduksi dengan tingkat kemiripan yang hampir sempurna.

Menurut pengakuannya, pembuatan uang palsu melibatkan 19 tahapan produksi, yang semuanya harus dilaksanakan dengan sempurna untuk menghasilkan uang palsu berkualitas tinggi.

Jika salah satu tahapan gagal, hasilnya cacat dan tidak dapat digunakan, ujar Syahruna.

Ia menjelaskan bahwa proses produksi dimulai dengan pencetakan benang pengaman dan tanda air menggunakan mesin sablon. Kemudian dilanjutkan dengan pencetakan fitur UV dan magnetik agar uang palsu dapat lolos dari alat pendeteksi.

Tahapan penting termasuk cetak UV dan magnetik agar uang terlihat asli saat diperiksa oleh mesin deteksi uang, tambahnya.

Pada awal percobaan, kelompok Syahruna mencetak satu rim (500 lembar) uang palsu dengan nominal total Rp100 juta. Namun, seiring waktu, jumlah produksi meningkat hingga mencapai Rp200 juta sekali cetak.

Proses produksi dilakukan di lantai satu gedung perpustakaan, sementara bahan-bahan seperti kertas khusus dan tinta disimpan di lantai dua.

Syahruna mengungkap bahwa semua bahan untuk pembuatan uang palsu, termasuk kertas dan tinta khusus, didatangkan langsung dari Tiongkok.

Kami pesan semua bahan dari China, ungkapnya.

Selain Syahruna, terdapat sejumlah pelaku lain dengan peran berbeda dalam jaringan ini. Mereka memiliki tugas spesifik dalam produksi dan distribusi uang palsu. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap seluruh jaringan dan modus operandi mereka.

Kini, pabrik uang palsu tersebut telah dibongkar. Namun pengakuan Syahruna menambah daftar panjang kejahatan yang memanfaatkan institusi pendidikan sebagai kedok. Ia mengaku menyesal, terutama setelah tergiur janji-janji hadiah dari bosnya berupa tanah dan rumah.