MEMANGGIL.CO - Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, angkat bicara soal munculnya dugaan manipulasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sejumlah calon ASN PPPK formasi guru. Data tersebut akan dikroscek kembali.

"Itu gini nanti kita cek juga datanya karena memang tidak masuk akal. Lulus sekian, ngabdinya sekian, kok sudah masuk Dapodik," ucap Sekretaris Disdik Blora, Nuril Huda melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kariyono pada awak media ini, ditulis Rabu (22/1/2025).

Ada lima (5) nama yang disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya. Mereka diketahui belum lama mengabdi atau wiyata bakti menjadi guru dan belum lama lulus perguruan tinggi.

Selanjutnya, Kariyono menjelaskan, bahwa 5 nama yang sudah terdaftar Dapodik tersebut dimungkinkan sudah sesuai Surat Edaran (SE) dari pemerintah pusat.

Yaitu dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor : 5591/B.B1/GT.01.03/2024 tentang Penjelasan Teknis Terkait Masa Kerja Pelamar Guru non-ASN yang Aktif Bekerja di Instansi Daerah (Sekolah Negeri) pada Seleksi ASN PPPK JF Guru Periode II Tahun 2024.

"Nah ini bisa daftar dapodik berdasarkan Perdirjen GTK 14 Desember perihal masa kerja guru Non ASN," jelasnya.

Menurut Kariyono, bahwa pada Perdirjen GTK yang dikeluarkan pada 14 Desember tersebut bahwa peralihan Pegawai Tidak Tetap (PTT) menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) sudah ada di poin 2 dan dilanjutkan poin 3 pada surat edaran Perdirjen GTK.

"Nah patokannya di sini perubahan status dari PTT ke GTT. Penghitungannya itu dari dia pengabdian 2 tahun berturut-turut, selama dia punya ijazah S1," ujarnya.

Kariyono juga menegaskan, bahwa pada pembuatan Dapodik tersebut dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) dan disertai surat pertanggungjawaban mutlak dari kepala sekolah dengan disaksikan dua (2) saksi guru senior.

"Jadi itu untuk pengabdian 2 tahun terus-menerus, dibuktikan dengan SK dan disertai surat pertanggungjawaban mutlak dari kepala sekolah dengan disaksikan dua saksi guru senior. Selama tidak ada itu, maka tidak akan kami bukakan untuk daftar dapodik," tegasnya.

Lebih lanjut, Kariyono menyebut bahwa saat ini 5 orang tersebut sudah lolos uji publik dan dianggapnya tidak ada masalah. Namun begitu, mereka tetap akan dikroscek kembali.

"Kan kita sudah uji publik terus beberapa itu ada yang disanggah, tapi kelima nama tersebut itu tidak ada yang menyanggah jadi lolos. Intinya ke depan 5 orang tersebut akan kami cek lagi. Nanti kami kroscek," tandasnya