MEMANGGIL.CO - Kisah inspiratif datang dari Sukahar, seorang penjual es dung dung asal Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan. Setelah 13 tahun menabung dengan tekun, akhirnya impian Sukahar untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Ngatminatun, terwujud tahun ini.

Sukahar, yang telah berjualan es dung dung keliling selama 35 tahun, mulai serius menabung untuk biaya haji sejak 2012. Dirinya juga sudah mulai niatkan haji pada tahun 2010, lalu mulai mendaftar dan menabung secara resmi. Setiap hari dirinya menyisihkan hasil pencualan es nya sekitar Rp50.000.

Meski sempat dijadwalkan berangkat pada tahun 2022, pandemi Covid-19 membuat keberangkatan mereka tertunda. Di tahun 2024, Sukahar kembali masuk daftar calon jamaah haji cadangan, namun lagi-lagi harus bersabar karena keterbatasan kuota. Kini, pada tahun 2025, Sukahar dan istrinya dijadwalkan berangkat bersama kloter 37 dari Kabupaten Grobogan pada 10 Mei 2025. "Semoga ibadah haji kami berjalan lancar, selamat, dan menjadi haji yang mabrur," ujar Sukahar pada media .

Setiap hari, Sukahar masih berjualan es dung dung keliling kampung meski usianya sudah lanjut. Ia mempertahankan cara tradisional dalam membuat es dung dung, menggunakan campuran tepung, santan, dan buah nangka. Semua bahan diolah dalam bejana khusus, didinginkan menggunakan es batu dan garam, lalu diaduk manual selama dua jam.

Menariknya, alat pembuat es sederhana itu adalah hasil karyanya sendiri. Dengan penuh ketekunan, Sukahar dan istrinya memproduksi es dung dung yang tetap diminati banyak warga di tengah gempuran es krim modern.

Kisah Sukahar menjadi bukti nyata bahwa ketekunan, kesabaran, dan kerja keras mampu mewujudkan impian besar, bahkan dari usaha yang sederhana. Semangatnya diharapkan dapat menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk tidak pernah menyerah dalam meraih cita-cita.