MEMANGGIL.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora kembali menyampaikan update terbaru mengenai kejadian kebakaran hebat sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, saat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80. Korban tewas bertambah jadi 2 orang.

"Sekira jam 11.30 WIB telah terjadi kebakaran pertambangan sumur gas di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo yang mengakibatkan rumah rusak dan korban jiwa," demikian keterangan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Tri, diterima pada Senin (18/8/2025) dini hari.

Agung Tri menyebutkan warga terdampak kondisinya saat ini sedang mengungsi ke tempat sanak famili mereka.

"50 KK mengungsi ke rumah saudara," ungkapnya.

Petugas BPBD Blora yang tinggal berdomisili di Kecamatan Cepu ini, juga mengupdate jumlah korban jiwa akibat kebakaran hebat yang terjadi.

"Meninggal 2 orang. Saudari Tanek (60) dan Sureni (52). Dirawat 3 orang termasuk 1 balita," terang Agung Tri.

Menurutnya, jumlah hewan ternak milik warga setempat yang diungsikan, yakni ada sapi sebanyak 6 ekor dan kambing sebanyak 3 ekor.

Selain itu, Agung Tri juga memaparkan ada 1 rumah kondisinya rusak berat dan 3 rumah rusak sedang.

"Tim gabungan masih berada di lokasi dan masih melaksanakan proses pemadaman dan pemantauan," tandasnya.

HUT RI

Harus Diusut

Persoalan ini ramai diberitakan dan disoroti banyak orang lantaran kegiatan di sana juga masih ilegal. Raman, Legal PT Pentawira Agraha Sakti, sebelumnya turut angkat bicara.

Dirinya menyoroti pentingnya penertiban kegiatan maupun legalitas pengelolaan sumur minyak di wilayah tersebut.

"Tanggapannya ya itu harus dibenahi kegiatannya dan legalitasnya," jelas Raman saat dimintai keterangannya.

Raman juga menambahkan bahwa saat kebakaran memakan korban, tidak ada yang berani menolong lantaran api langsung membesar.

Karena itu, menurutnya, pihak keluarga maupun pengelola harus bertanggung jawab dan mengusut tuntas kejadian tersebut.

"Kalau korban katanya ada tapi orang lain gak berani menolong karena api sudah besar. Untuk konsekuensinya iya harus diusut dari pihak keluarga atau pihak yang mengelolanya," katanya.