MEMANGGIL.CO - Sawung Dance Studio kembali menjadi sorotan dengan gelaran acara terbarunya yang merupakan bagian dari rangkaian menuju Sawung Dance Festival 2025. Dikenal sebagai festival tari kontemporer yang rutin diadakan di Surabaya sejak 2015, festival ini memasuki tahun keenam penyelenggaraannya.

Menurut Sekar Alit, Direktur Sawung Dance Studio, salah satu program unggulan yang sangat diprioritaskan tahun ini adalah "Karya Bertumbuh". Program ini merupakan pengembangan dari program sebelumnya,

"Koreografer Muda," yang dirancang khusus untuk memfasilitasi para koreografer muda berbakat di Jawa Timur," kata Sekar Alit di temui pada latihan penari koreografer di Gedung Taman Budaya Cak Durasim, Jalan Gentengkali, Surabaya, Kamis 4 September 2025.

Dalam program "Karya Bertumbuh", empat koreografer muda terpilih dari Jawa Timur diberi kesempatan untuk mendapatkan bimbingan intensif dari mentor berpengalaman. Selama tiga hari, mereka menjalani residensi, berdiskusi, dan bertukar ide tentang karya-karya yang telah mereka ciptakan.

Ia mengungkapkan, bahwa program ini hadir karena minimnya ruang bagi koreografer muda untuk mengembangkan diri di Jawa Timur.

"Harapan kami, melalui program ini, teman-teman terus bisa mengembangkan karyanya, ide kreatif, dan ide artistiknya," ujar Sekar.

" Sehingga karya mereka tidak hanya bisa dipresentasikan di Jawa Timur, tapi juga di festival-festival besar lainnya." imbuhnya.

Sekar Alit juga menegaskan, Program ini berfungsi sebagai wadah untuk membangun jejaring (networking). Para kurator dan produser dari berbagai festival besar di Indonesia diundang untuk menyaksikan karya-karya ini, dengan harapan para koreografer muda ini bisa mendapatkan kesempatan lebih luas.

"Mereka yang muda ini biasanya tidak tahu harus membawa karyanya ke mana setelah selesai," lanjut Sekar.

HUT RI

"Jadi kami mewadahi mereka dalam program ini." tandasnya.

Sekar Alit juga menyebutkan, di tahun ini, empat koreografer muda yang terpilih untuk mengikuti program "Karya Bertumbuh" adalah Mustofa dari Ponorogo, Miftahul Jannah dari Banyuwangi, Ni Anggraini dari Surabaya, dan Angga Tirta dari Surabaya

Karya-karya yang mereka ciptakan sebagian besar lahir dari pengalaman pribadi (empiris) serta interpretasi mereka terhadap kondisi sosial di sekitar. Mereka kemudian menerjemahkan pengalaman dan pengamatan tersebut menjadi karya tari kontemporer yang mendalam.

Selama residensi, keempat koreografer mendapatkan bimbingan dari mentor berpengalaman, Hari Ghulur. Sebelum bertemu langsung, Hari Ghulur sudah lebih dulu mempelajari ide-ide karya mereka. Pada saat residensi, fokus utama beralih dari diskusi ke eksekusi artistik.

"Para koreografer langsung mengerjakan simbol, properti, tata panggung, hingga visual gerak secara langsung," ucapnya.

Sementara itu, Sekar juga menambahkan, Proses ini dirancang agar karya yang dihasilkan bisa langsung direvisi dan disempurnakan. Setelah residensi, mereka akan kembali ke studio masing-masing untuk melanjutkan proses kreatif. Puncak dari program ini adalah pementasan karya mereka di Gedung Taman Budaya Cak Durasim pada 19 September 2025 dan dilanjutkan dengan pementasan di Gedung Balai Pemuda Surabaya pada 20 September 2025.

"Karya Bertumbuh", Sawung Dance Studio tidak hanya menyelenggarakan festival, tetapi juga secara aktif berperan sebagai inkubator bagi talenta-talenta tari kontemporer di Jawa Timur, memastikan bahwa generasi baru terus lahir dan memiliki ruang untuk berkembang.