MEMANGGIL.CO – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, memimpin langsung peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus membuka acara Jumpa Bakti Gembira Palang Merah Remaja (PMR) Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2025.
Acara yang berlangsung di Lapangan Wisma Semen Gresik ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk jajaran dinas kesehatan, direktur rumah sakit, ketua PMI se-Jawa Timur, serta para anggota PMR dari 38 kabupaten dan kota.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Emil Dardak menekankan pentingnya peran PMI sebagai garda terdepan dalam aksi kemanusiaan.
Emil memuji dedikasi PMI yang selama delapan dekade telah menunjukkan pengabdian tanpa pamrih, menyelamatkan jiwa manusia tanpa memandang latar belakang.
"Peringatan ulang tahun ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum untuk introspeksi, sejauh mana kita semua bisa terus melaksanakan peran kemanusiaan sebagai marwah dari PMI," kata Emil, Rabu 17 September 2025.
Salah satu sorotan utama dalam pidato Wakil Gubernur adalah pentingnya peran PMR dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Mantan Bupati Trenggalek juga mengungkapkan optimisme bahwa para remaja PMR yang hadir hari ini adalah calon generasi emas yang tangguh, andal, dan memiliki semangat juang tinggi.
"Generasi emas adalah generasi yang tidak apatis dan abai, melainkan generasi yang peduli dan mau mengambil bagian dalam pembangunan nasional," ujarEmil.
Ia juga menggarisbawahi bahwa masa depan bangsa terletak di tangan anak-anak muda ini, yang pada tahun 2045 akan memasuki usia produktif.

Emil berharap, dengan tema kegiatan "Membentuk PMI yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya," pembinaan PMR di sekolah akan semakin kokoh. Hal ini sejalan dengan pesan Gubernur Jatim bahwa sekolah adalah tempat untuk menempa karakter dan jiwa sosial, bukan sekadar tempat untuk memperoleh pengetahuan.
Lebih lanjut, Emil Dardak mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus PMI Jawa Timur atas kerja kerasnya.
Ia pun menegaskan bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, pelayanan kepalangmerahan pada hakikatnya adalah tanggung jawab pemerintah yang harus disinergikan dengan PMI.
"Jawa Timur sebagai provinsi dengan 42 juta penduduk dan 38 kabupaten/kota memiliki kader-kader PMR yang peduli dan mampu berkontribusi nyata," ungkapnya.
Emil memberi contoh, ketika terjadi bencana alam, kader PMR harus menjadi yang terdepan dalam membantu pertolongan, mendirikan dapur umum, dan menyediakan dukungan kesehatan.
Oleh karena itu, Emil Dardak menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus memberikan dukungan penuh kepada PMI Jawa Timur.
"Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat peran kemanusiaan PMI dalam setiap tantangan, sekaligus menyiapkan generasi muda yang siap menjadi pemimpin masa depan," pungkasnya.