Surabaya, MEMANGGIL.CO – Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas mengenaskan dengan luka robek serius di bagian kepala kiri di pintu masuk parkiran menuju sebuah diskotek di Jalan Simpang Dukuh, Genteng, Surabaya, pada Kamis (27/11/2025) dini hari.
Polisi menduga korban tewas akibat penganiayaan dan kini tengah melakukan penyelidikan intensif.
Jenazah pria yang diketahui memiliki tato tersebut pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar pukul 03.30 WIB. Anggota Polsek Genteng dan Polrestabes Surabaya segera merespons laporan dan tiba di lokasi kejadian.
Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu Vian Wijaya, membenarkan adanya temuan mayat tersebut. Ia memastikan korban tewas akibat tindak kekerasan.
“Ini adalah kasus dugaan penganiayaan. Masih dalam proses penyelidikan,” kata Iptu Vian saat dikonfirmasi.
Tim Inafis Polrestabes Surabaya telah melakukan identifikasi awal di tempat kejadian perkara (TKP). Korban yang saat ditemukan tergeletak tak bernyawa segera dievakuasi ke kamar jenazah RSU dr. Soetomo, sementara proses autopsi untuk memastikan penyebab kematian akan dilanjutkan di RS Bhayangkara.
Penyelidikan Menentukan Lokasi Pasti Penganiayaan
Hingga saat ini, polisi masih mendalami kronologi lengkap dan lokasi pasti terjadinya penganiayaan. Pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah korban dianiaya di area parkiran tempat ia ditemukan, ataukah kekerasan terjadi di dalam area diskotek.
“Peristiwanya masih kami dalami. Apakah dia dianiaya di bawah (pintu masuk parkiran) atau di atas (diskotek) nanti kami sampaikan perkembangannya,” ungkap Vian.
Selain memastikan lokasi kejadian, polisi juga sedang berupaya keras untuk mengungkap identitas korban. Sejumlah langkah telah diambil, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi dan menelusuri rekaman kamera CCTV guna melacak dan mengidentifikasi terduga pelaku penganiayaan.
Meskipun terjadi penemuan jenazah, aktivitas komplek perkantoran tempat diskotek tersebut berada dilaporkan tetap berjalan normal. Pihak kepolisian tidak memasang garis polisi (police line) mengingat lokasi temuan berada di area perkantoran yang sensitif, namun demikian, penyelidikan mendalam terus berlanjut.