Blora, MEMANGGIL.CO — Upaya penanganan bencana susulan di wilayah Kelurahan Cepu kembali menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keselamatan dan pemulihan warga. Camat Cepu, Endah Ekawati, menjelaskan bahwa proses pengajuan bantuan bagi warga terdampak tanah longsor di RT 03 RW 08 dilakukan melalui tahapan yang terukur dan melibatkan berbagai unsur.
Endah menerangkan, laporan awal mengenai kondisi warga disampaikan oleh lurah kepada pihak kecamatan. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengecekan lapangan bersama perangkat kelurahan, ketua RT/RW, serta bhabinkamtibmas.
Tahapan ini penting untuk memastikan kondisi di lapangan benar-benar terverifikasi sebelum diajukan sebagai permohonan bantuan resmi.
“Hasil pengecekan di lokasi menjadi dasar pengajuan permohonan bantuan ke instansi terkait penanganan bencana,” jelasnya, dikutip dari keterangan resmi Kecamatan Cepu, Senin 8 Desember 2025.
Ia menambahkan, setiap data warga yang masuk akan melalui proses kroscek untuk menentukan tingkat kerusakan dan kelayakan penerimaan bantuan.
“Setelah kroscek, data warga terdampak kami ajukan untuk penanganan lanjutan,” ujarnya.
Langkah cepat itu pun membuahkan hasil. Pada Jumat, 5 Desember 2025, BPBD Blora menyalurkan bantuan kepada tujuh warga yang dinilai memenuhi kriteria terdampak longsor susulan.
Penyerahan dilakukan langsung kepada warga dan disaksikan oleh ketua RT/RW serta perwakilan kecamatan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.
“BPBD juga sudah melakukan verifikasi lapangan dan mengklasifikasi kondisi tujuh warga tersebut. Mereka seluruhnya memenuhi kriteria sebagai korban terdampak bencana susulan,” tambah Endah.
Peristiwa ini menyusul kejadian sebelumnya, di mana belasan rumah di RT 04 RW 08 rusak parah akibat erosi Sungai Ngebok pada Minggu, 16 November 2025.
Erosi tersebut memicu longsor besar yang merusak sejumlah bangunan dan memaksa warga mengungsi sementara.
Melalui sinergi pemerintah kecamatan, kelurahan, dan BPBD, penanganan berlapis terus dilakukan guna memastikan setiap warga terdampak mendapatkan haknya.
Upaya ini sekaligus menjadi bukti bahwa penanggulangan bencana di Cepu tidak hanya menyentuh aspek tanggap darurat, tetapi juga pemulihan langkah demi langkah sesuai kebutuhan warga.