Surabaya, MEMANGGIL.CO – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, menegaskan bahwa penerapan parkir digital merupakan langkah strategis yang sejak lama ia dorong sebagai solusi penataan perparkiran sekaligus upaya menutup kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan, gagasan digitalisasi parkir ini telah ia usulkan sejak Juni 2025, dan kini mulai terealisasi dengan rencana penerapan penuh pada Januari 2026.
“Alhamdulillah, apa yang kami usulkan pertengahan tahun lalu akhirnya bisa diwujudkan. Ini bukan soal cepat atau lambat, tapi soal komitmen membenahi sistem,” tutur Bahtiyar pada Memanggil.co Sabtu (13/12).
Menurutnya, kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang mulai menertibkan parkir di minimarket hingga tepi jalan umum merupakan langkah tepat dan sejalan dengan amanat Perda Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2018 tentang Perparkiran. Penataan ini dinilai menjadi pintu masuk untuk memperbaiki tata kelola parkir yang selama ini masih menyisakan banyak persoalan.
Bahtiyar menyoroti temuan setoran pajak parkir dari sejumlah minimarket yang dinilainya tidak masuk akal, hanya berkisar antara Rp175 ribu hingga Rp250 ribu per bulan. Angka tersebut, kata dia, jauh dari cerminan kondisi lapangan yang setiap hari dipadati kendaraan.
“Kalau parkirnya ramai, tapi setoran pajaknya kecil, berarti ada yang tidak beres. Sistem manual membuka ruang kebocoran, dan itu harus diakhiri,” tegasnya.
Ia menilai, penerapan pembayaran parkir secara nontunai—baik melalui QRIS, kartu uang elektronik, maupun platform digital lainnya, akan membuat seluruh transaksi tercatat secara otomatis dan real time. Dengan begitu, pengawasan menjadi lebih mudah dan potensi manipulasi bisa ditekan secara signifikan.
Bahtiyar menekankan, digitalisasi parkir bukan untuk memberatkan pelaku usaha maupun masyarakat, melainkan untuk menciptakan tata kelola yang jujur, transparan, dan berkeadilan. Optimalisasi PAD dari sektor parkir, lanjutnya, akan berdampak langsung pada peningkatan pembangunan dan kualitas layanan publik di Kota Surabaya.
Ia juga mendorong Pemkot Surabaya untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi karya anak bangsa dalam membangun sistem parkir modern. Menurutnya, banyak inovasi lokal yang sudah siap diterapkan dan mampu menjawab kebutuhan kota besar.
“Dengan sistem digital, semua jelas dan terbuka. Tidak ada lagi ruang permainan. Ini momentum penting menuju parkir Surabaya yang tertib, modern, dan berpihak pada kepentingan warga,” pungkasnya.