MEMANGGIL.CO -  Erdila Indriani akhirnya ditunjuk Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menjadi Direktur Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dosen perempuan yang telah mengabdi di kampus kedinasan sejak 2012 itu, dikenal memiliki literasi cakap tentang energi terbarukan dan pengembangan daerah.

Perempuan kelahiran Cirebon itu dipercaya memimpin lembaga pendidikan dimiliki Kementerian ESDM sejak Agustus 2022. Dikutip dari laman radar bojonegoro, Erdila pun memaparkan komitmen dan program kerjanya, setelah ia mengemban jabatan sebagai Direktur PEM Akamigas.

Bagaimana mengenai sumber daya baru terbarukan?

Pengelolalan sumber daya energi baru terbarukan mulai dikembangkan. Kebijakan kementerian saat ini mengarah transisi energi. Sudah mulai mengarah mengembangkan program studi baru.

Apa saja di bisa dikembangkan untuk energi terbarukan?

Untuk geotermal kan di sini tidak ada. Adanya fosil yang bisa dikembangkan yakni petrokemikelnya, sudah mulai disiapkan petrokemikel, olahan dari crude atau minyak tanah, atau polimerisasi perubahan menjadi gas. Kalau di mesin instrumen sudah disisipi EBT, pembangkit listrik air. Tentu di Blora mungkin bisa dikembangkan pembangkit listrik tenaga matahari.

Ke depan arah pengembangan mahasiswa difokuskan apa saja?

Mahasiswa kami pendidikan vokasi, di bagian lapangannya. Tapi, percaya tidak percaya mahasiswa kami juga bisa menganalisa. Segmennya ke operasinya, tenaga kerja siap pakai.

Bagaimana kesan bertahun-tahun tinggal di Cepu dengan sumber daya melimpah?

Tinggal di Cepu bukan sesuatu jargon hanya kota minyak. Di Cepu itu dijadikan learning center agar kita lebih paham. Mungkin dahulu kementerian membuat sekolah di sini bahwa jika pembelajaran bersentuhan langsung dengan kondisi lapangan akan lebih mempunyai pemahaman. (Seiring Cepu memiliki minyak sumur tua).

Bagaimana konsep pembangunan antarwilayah saling menopang, seperti konsep Ratubangnegoro?

Daerah berdekatan seperti Blora Bojonegoro, Rembang dan Ngawi itu diibaratkan satu hamparan. Konsolidasi antardaerah bahu-membahu. Prinsipnya jika ada daerah bagus, daerah sekitarnya juga bisa dibantu agar bisa bersama berkembang.