MEMANGGIL.CO - Ribuan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kini terdampak kekurangan air bersih akibat kekeringan. Mereka tersebar di belasan desa di lima kecamatan di kabupaten setempat.

Hingga Rabu (16/08/2023), kecamatan terdampak kekeringan meliputi Kecamatan Pucakwangi, Jakenan, Jaken, Kayen serta Kecamatan Winong. Sedangkan jumlah desa terdampak kekeringan sebanyak 17 desa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pati, Sutarno mengatakan, sebanyak 2.817 KK tersebar di 17 desa terdampak kekeringan sudah dibantu droping air bersih oleh BPBD setempat.

BPBD Pati berupaya memenuhi kebutuhan air bersih kepada warga. Ada dua sampai empat tangki air bersih, yang dikirim ke wilayah terdampak kekeringan setiap hari harinya, ujar Sutarno kepada para wartawan.

Jika kekeringan semakin meluas di Pati, imbuh Sutarno, maka status tanggap darurat bakal diberlakukan. Namun hingga saat ini, Pemkab Pati masih memberlakukan siaga darurat.

"Kalau dampaknya lebih banyak daripada sekarang, otomatis kita akan menginjak dari siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana," ucap Sutarno.

Di tempat terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah daerah. Pihaknya juga sudah menyiapkan skema bantuan air bersih untuk mengantisipasi, setidaknya dengan mendistribusikan 7,1 juta liter air bersih ke daerah yang mengalami krisis air bersih.

Kita tiap hari ada bantuan yang kita kirim ke daerah-daerah. Jadi kalau boleh saya tampilkan visualnya, dari BPBD semua siaga, bupati/walikota semua siaga, so far sampai hari ini ada (bantuan air), kata Ganjar, saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/8/2023).

Menurut Ganjar, ada sejumlah daerah yang saat ini kesulitan air bersih. Untuk itu, ia meminta warga melapor, agar bisa segera mengirimkan bantuan air bersih.

Memang ada dari teman-teman media menyampaikan di tempat ini kurang air, sebenarnya tinggal lapor saja biar nanti kita kirim, karena memang di daerah-daerah tertentu ya memang kurang air. Kita siapkan, kita minta kawan-kawan untuk selalu me-report secara rutin, tuturnya.

Berdasarkan data akumulasi kebutuhan air bersih di kabupaten/kota, kata Ganjar, bantuan yang didistribusikan ada sekitar 7,1 liter yang bersumber dari banyak pihak.

Distribusinya di semua daerah. Ini memang total desa terdampak kekeringan, Blora tertinggi, kemudian ada Grobogan. Jadi semua kita sampaikan dengan cara ini. Ini pola-pola distribusinya yang tiap hari kita lakukan, pungkasnya.