MEMANGGILCO - Ribuan warga Muhammadiyah Kecamatan Kota Bojonegoro menggelar sholat Idul Adha 1444 Hijriyah atau bertepatan dengan Rabu 28 Juni 2023. Pelaksanaan sholat sunaah Idul Adha digelar di halaman Masjid At Taqwa dan di Jalan Teuku Umar Kecamatan Kota Bojonegoro.
Imam Sholat Idul Adha dipimpin KH Syamsul Huda, yang sehari-hari menjadi iman Masjid At Taqwa Bojonegoro. Sedangkan Khatib dari Pengasuh Panti Asudah dan Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan KH Suwito Abu Kayyis, M.Pd.I.
Dalam khutbah Idul Adha, KH Suwito mengatakan, di saat memperingati Sholat Idul Adha, langsung maupun tidak, kita sedang diingatkan oleh Allah Azza Wajalla. Yaitu tentang manusia yang melegenda dan menyejarah.
Sosok manusia yang dikenal dengan Abul Ambiyaa Wal Mursalin (Bapak para nabi dan para rasul). Yaitu manusia yang mendapat gelar Khollilurrahman (Kekasih Allah yang maha pemurah).
Manusia yang ditahbiskan oleh Allah sebagai Uswah Hasanah dan Qudwah Sholihah bagi umat Islam. Yakni Nabi Ibrahim Alahissalam, tegas ulama yang menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan ini.
Sebagaimana diketahui, bahwa secara global ada dua Uswah Hasanah. Yaitu yang telah disebutkan Allah dalam Al Quran. Pertama pada diri Nabi Ibrahim dan orang-orang yang beriman bersamanya. Kemudian kedua yaitu Nabi Muammad SAW.
Disebutkan dalam Khutbahnya KH Suwito Abu Kayyis mengutip Quran Surat Al Ahzab ayat 21. Artinya; Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Berdasarkan dalil-dalil di atas, mestinya kita bertaffakur alam dan juga bertadabbur, Al Qurab tentang apa sebab sosok Ibrahim begitu indah dan istimewa. Bahkan sholawat yang kita baca dalam sholat wajib maupun sholat sunnah disebut dengan sholawat Ibrahim. Itu karena ada tiga keteladanan kebaikan yang bisa kita diulang dari Nabi Ibrahim Alaihissalam, tandasnya.
Pertama, lanjut KH Suwito Abu Kayyis, bahwa Nabi Ibrahim Alaihissalam adalah pejuang Tauhid sejati. Kemudian teladan yang kedua, Nabi Ibrahim merupakan orang tua yang sukses menghantarkan anak-anaknya menjadi sholih dan sholihah.
Contohnya, melalui istri beliau Sayydah Hajar, lahirlah anak yang bernama Ismail dan dari keturunan Nabi Ismail lahirlah Nabi kita Muhammad SAW.
Juga dari istri Nabi Ibrahim Sayiddah Sarah, lahirlah Ishaq, yang kemudian dari keturunan Ishaq melahirkan 13 Nabi. Yaitu Ilyas, Yusuf, Ayyub, Dzulkifli, Musa, Zakaria, Yahya, Harun, Ilyasa, Daud, Sulaiman, Yunus dan Nabi Isa.
Selanjutnya dari istri Nabi Ibrahim Qanthura bin Yathan lahirlah anak bernama Madyan yang selanjutnya darinya lahirlah Nabi Syuaib.
Tauladan ketiga, Nabi Ibrahim Alaihissalam, seorang hamba yang sangat patuh kepada Allah Azza Wajalla.Beliau sebagai hamba Allah yang patuh dan sangat patuh, paparnya.
Sentil Pimpinan Ponpes Al Zaytun
Dalam pidato lainnya, KH Suwito Abu Kayyis, mengatakan bahwa, dirinya terpaksa menyebut nama pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yaitu Panji Gumilang. Menurutnya, bahwa keberadannya sekarang ini membuat bingung masyarakat.Terus terang saya harus menyebut merek, yaitu pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang, yang membingungkan umat, paparnya.
Padahal, harusnya sebagai pimpinan, sebagia kyai, harusnya menjadi pencerah, menjadi rujukan, bukan sebaliknya.
Makanya, kita dibuat bingung dan membingungkan, imbuhnya.