OJK Jatim Bongkar Rahasia Mengelola Gaji: Sisihkan Dulu, Belanja Kemudian


Anugerah Rakhman (kanan) dalam Podcast Cangkru’an OJK Jatim (AdjilMemanggil. co )

MEMANGGIL.CO - Mengelola gaji sering kali terasa seperti perlombaan lari cepat, uang masuk, uang keluar, dan tiba-tiba saja sisa di rekening nol. Di tengah himpitan kebutuhan dan godaan tren, menabung dan berinvestasi kerap menjadi korban.

Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa kunci keuangan yang sehat sangat sederhana, ubah kebiasaan menyisakan menjadi menyisihkan.

Baca juga:

Asisten Direktur Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Perlindungan Konsumen OJK Jatim, Indrawan Nugroho, menyampaikan inti permasalahan dalam Podcast Cangkru’an OJK Jatim.

Menurutnya, kesalahan mendasar yang dilakukan banyak orang adalah menunggu sisa uang di akhir bulan untuk ditabung.

"Menabung itu bagian dari gaji yang disisihkan di awal gaji bulanan, dan bukan disisakan," kata Nugroho sembari memberikan tips krusial yang bisa langsung diterapkan.

Nugroho kemudian menjabarkan komposisi ideal agar gaji tidak cepat habis, tetapi tabungan dan investasi tetap aman:

1.Komponen Pengeluaran Persentase dari Gaji
Menabung & Investasi 10% - 20%

2. Membayar Cicilan Utang Maksimal 30%

3. Biaya Hidup (Kebutuhan) Maksimal 40%

"Jika komposisi ini diterapkan secara konsisten, keuangan pribadi akan terkelola dengan baik, menjauh dari rasa khawatir di akhir bulan," ungkap Nugroho.

Ia membeberkan, sering kali, alasan klasik yang muncul adalah gaji yang "pas-pasan" atau "tidak tersisa" untuk menabung. Namun, Nugroho menyoroti bahwa masalahnya bukan pada nominal gaji, melainkan pada perilaku dan budaya konsumsi.

Baca juga:

Nugroho pun mengungkapkan banyak orang terjebak pada keinginan semata, bukan berdasarkan kebutuhan. Lebih parah lagi, generasi saat ini menghadapi tantangan yang disebut FOMO (Fear of Missing Out), atau ketakutan ketinggalan tren.

"Tanpa disadari, kita ikut-ikutan apa yang sedang menjadi tren. Contohnya, beli sepatu lari yang sebenarnya bisa memilih harga yang lebih terjangkau, namun dikalahkan oleh FOMO yang biasanya dipicu lewat media sosial," paparnya.

Solusinya jelas: Menabung terlebih dahulu, baru berbelanja. Kebiasaan inilah yang menjadi benteng pertama untuk mempertahankan stabilitas keuangan.

Setelah berhasil menyisihkan dana, langkah selanjutnya adalah memastikan dana tersebut berkembang melalui investasi. Namun, dunia investasi penuh dengan iming-iming yang berpotensi penipuan.

Untuk menghindari kerugian, Nugroho menyarankan untuk memegang teguh dua prinsip utama, yakni 2 L adalah Logis dan Legal.

Baca juga:

• Reksadana diibaratkan seperti membeli rujak. Investor hanya perlu memilih produk yang sesuai dengan tingkat risiko tanpa perlu pusing memikirkan detail harian. Ini cocok bagi yang tidak suka trading atau berisiko tinggi.

• Saham diibaratkan seperti membeli buah. Investor perlu memilih saham perusahaan secara spesifik, yang membutuhkan analisis dan pemahaman lebih mendalam.

Tips terakhir, dan tak kalah penting, adalah prinsip diversifikasi: "Berinvestasi jangan ditaruh dalam satu keranjang, tapi lebih bijak ada di beberapa keranjang," tutup Nugroho.

Kegiatan edukasi ini, yang diselenggarakan melalui Live Instagram Podcast Cangkru’an OJK Jatim, merupakan upaya OJK Jatim untuk terus meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat.

"Topik dan narasumber yang dihadirkan berbeda-beda, dikemas dengan gaya santai agar literasi keuangan masyarakat terus meningkat," pungkas Anugerah Rakhman, Analis Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Perlindungan Konsumen OJK Jatim, sekaligus host acara tersebut.

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru