Advertisement

KPU Komitmen Suguhkan Pemilu Ramah Perempuan dan Inklusif

MEMANGGIL.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesi (RI) berkomitmen menyuguhkan pemilu yang ramah perempuan dan inklusif. Hal tersebut disampaikan anggota KPU RI Idham Holik saat audiensi dengan Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) di kantor KPU Jakarta, Rabu (31/5/2023) lalau.

Idham menyampaikan, dalam pemungutan suara KPU akan memprioritaskan ibu-ibu menyusui dan ibu lansia dengan pelayanan khusus, sehingga mereka tidak berlama-lama di tempat pemungutan suara (TPS).

“Selain itu, dalam beberapa pertemuan KPU mengingatkan kepada para caleg dan partai politik, dari sekian banyak program yang harus ada satu program Women and Empowerment, berkaitan pemberdayaan perempuan yang nantinya menjadi orientasi dalam pengambilan kebijakan,” tegas Idham dilansir dari website resmi KPU.

Dalam agenda ini, KPU juga mencatat masukan Komnas Perempuan yang mendorong lebih banyak perempuan terpilih dalam pemilihan legislatif dan caleg perempuan memahami gerakan kesetaraan gender.

“InsyaAllah apa yang disampaikan akan diteruskan ke rekan-rekan (satker) di daerah untuk mendorong partisipasi perempuan,agar suara perempuan didengar,” kata Idham.

Lebih lanjut, Idham menilai juga penting perempuan yang menduduki jabatan memiliki keberpihakan lebih tegas lagi ke sesama perempuan. Diakhir audiensi, Idham menyampaikan mendukung kampanye JITU bersama Komnas Perempuan untuk mewujudkan demokrasi lebih bermakna.

Advertisement

Sebelumnya, Wakil Ketua Komnas Perempuan Olivia Chadidjah menyampaikan terkait maksud dan tujuan melakukan audiensi ke KPU yakni untuk memajukan hak-hak perempuan.

“Kepentingan kami bisa bersama-sama dengan KPU dan negara menghadirkan pemilu ramah perempuan dan inklusif,” ucap Olivia.

Olivia menanyakan terkait Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023 terkait Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota terkhusus aturan keterwakilan perempuan 30 persen, dan juga menyangkut kekerasan seksual yang dinilai Komnas Perempuan tahun politik rentan terhadap kekerasan perempuan sehingga harus diantisipasi untuk menghadapi momen demokrasi elektoral tersebut.

“Kami berharap akan memberikan begitu banyak solusi khususnya bagi perempuan di Indonesia,” ujar Olivia.

Hadir dalam audiensi, Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang, Rainy Hutabarat, Tiasri Wiandani dan jajarannya serta Tenaga Ahli dan jajaran Setjen KPU.

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *