Kurikulum Merdeka Diklaim Dorong Terciptanya Insan Pendidikan Berkualitas dan Berkarakter

MEMANGGIL.CO – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI) mengklaim, kurikulum merdeka menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung guru meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, hal ini juga mendorong terciptanya insan pendidikan berkualitas dan berkarakter.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI, Anindito Aditomo saat menghadiri acara Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (04/06/2023) kemarin.

Untuk itu, menurut Anindito, Kemendikbudristek terus mendorong serta memastikan semua guru memahami substansi Kurikulum Merdeka dengan tepat.

“Kurikulum Merdeka memberikan otonomi kepada guru untuk merancang jenis kurikulum yang tepat untuk disampaikan ke siswa. Lebih fleksibelnya IKM sehingga kurikulum ini dapat digunakan oleh sekolah di Gresik sesuai karakteristiknya,” tegasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki mengapresiasi terselenggaranya sosialisasi IKM di Gresik. Kurikulum Merdeka menurutnya dapat diimplementasikan sesuai filosofi pendidikan guna menciptakan generasi penerus yang berkarakter.

“Lewat guru yang otentik dan siswa yang memiliki karakter sejalan dengan IKM, kiranya dapat memberikan kontribusi positif ke dunia pendidikan di Indonesia,” harap Zainuddin.

Pada kesempatan terpisah, salah satu peserta sosialisasi, Guru kelas 4, Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Muhammad Fani Hidayatulloh, menceritakan praktik baik IKM di sekolahnya. Saat semester lalu di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa membuat karakter wayang yang mengisahkan keberagaman di Indonesia.

“Menjadi tantangan tersendiri ketika saya melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Jumlah siswa yang ada di kelas kami ada 32 hingga 34 anak. Sedangkan jumlah maksimal siswa menurut pedoman IKM yaitu 28 siswa, sehingga kami terkendala dalam memantau siswa,” kata Fani Hidayatulloh dalam siaran pers yang diterima memanggil.co.

Selanjutnya, kesiapan untuk melaksanakan IKM di sekolah juga disampaikan oleh peserta sosialisasi lainnya, Anifatul Umami, Qisthy Wulandari, dan Nahwiyah, yang merupakan guru kelas dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Islamiyah Desa Kramat Duduksampeyan, Gresik.

“Kami telah mengikuti berbagai lokakarya tentang Kurikulum Merdeka dan di Tahun Ajaran 2023/2024, sekolah kami telah mendaftarkan diri untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” seru mereka.

“Kami melihat Kurikulum Merdeka, merupakan sebuah kurikulum yang inovatif dan mendorong siswa lebih kreatif,” sambung Qisthy.

Dukungan atas IKM di Kabupaten Gresik juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Hariyanto.

“Tahun Ajaran 2023/2024, kurang lebih 600 sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah, di dalamnya termasuk 140 yang menjadi Sekolah Penggerak siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” tegas Hariyanto.

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin
Advertisement
Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *