MEMANGGIL.CO - Layanan kesehatan di Kabupaten Blora sudah mengarah ke pemerataan dan pemenuhan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM), mulai dari layanan kesehatan di Puskesmas penambahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dimulai tahun 2023 ini.
"Sudah mulai ke arah pemenuhan pemerataan program kesehatan serta pemenuhan sarana prasarana penunjang kesehatan," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, drg Wilys Yuniarti pada wartawan media ini, Rabu (04/01/2023).
Sesuai data Kabupaten Blora terdapat 26 Puskesmas, 58 Puskesmas pembantu, 23 balai pengobatan, dan 12 rumah bersalin yang tersebar di 16 kecamatan, Kemudian ada RSUD Blora dan RSUD Cepu. Rencananya, tahun 2023 ini, ada lanjutan pembangunan RSUD di Kecamatan Randublatung. Itu belum termasuk rumah sakit dan juga poliklinik yang dikelola oleh swasta. Fasilitas kesehatan dan tenaga medis tersebut melayani jumlah penduduk Blora sebanyak
Untuk program tahun 2023 ini, menurut drg Wilys, belanja alat kesehatan (Alkes) atau penambahan Sumber Daya Manusia (SDM), maka jawabannya adalah kedu-duanya. Seperti penambahan dokter umum, dokter gigi, spesialis. Sedangkan jumlah penambahan SDM disesuaikan dengan kebutuhan.
"Nantinya untuk penambahan tenaga ini, Dinkes Blora akan bersama-sama dengan Badan Kepegawaian Daerah," tandasnya dalam menyusun rencana kebutuhan SDM.
Menurut drg Wilys, untuk Kecamatan Randublatung, yaitu Puskesmas yang akan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe D. Dijadwalkan mulai dibangun pada tahun 2023 ini.
Kenapa pendirian rumah sakit dipilih Randublatung? Menurut drg Wilys, pilihan itu adalah salah satu untuk mewujudkan visi misi pemerintah kepala daerah dalam rangka untuk mendekatkan akses pelayanan masyarakat. Alasannya karena, posisi Kecamatan Randublatung di Blora bagian selatan berada di tengah-tengah. Bisa melayani warga Doplang, Sumber, dan bagian selatan lain yang lokasinya jadi dari kota.
"Jadi, usulan Bapak Bupati Arief tentang pendirian RSUD Randublatung sangat tepat," tegasnya.
Contoh, selamat ini warga Randublatung kerap kesulitan dengan posisi geografis jika hendak berobat. Lokasinya jauh dari RSUD Cepu, dari RSUD Blora. Atau juga di RSUD Purwodadi dan Ngawi. Untuk antisipasi itu, Pemerintah Kabupaten Blora memilih Puskesmas Randublatung ditingkatkan menjadi RSUD tipe D.
"Jadi, fasilitas kesehatan di Blora didekatkan ke masyarakat," imbuhnya.
Serapan Anggaran
Selain itu, lanjut drg Wilys, untuk capaian serapan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Blora di tahun ini mencapai kurang lebih 91 persen.Kemudian untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM), sekarang ini masih proses pengumpulan data akhir tahun yg bersumber dari data 26 puskesmas . Tetapi untuk capaian prestasi yang lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora bisa mensuport penilaian Ombudsman dalam rangka pelayanan publik di mana Pemerintah Kabupaten Blora saat ini pada garis hijau.
"Karena sebelumnya pelayanan publik di Blora berada di garis merah," katanya.
Silakan baca Berita dan Artikel lainnya di Google News