MEMANGGIL.CO - Ratusan rakyat Palestina di Jalur Gaza tewas ditembak pasukan militer Israel saat menunggu bantuan kemanusiaan.
Menanggapi hal tersebut, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk bertindak keras.
Pada akun media sosial X atau Twitter @kemlu_ri, Indonesia mengecam pembantaian Israel yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Palestina di Jalut Gaza, Kamis (29/2/2024) lalu.
Kemlu RI juga menilai bahwa DK PBB lamban merespons agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Oleh karena itu, Kemlu RI mendesak DK PBB agar memerintahkan gencatan senjata Israel.
Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati Resolusi mengenai gencatan senjata? tulis Kemlu RI.
Kemlu RI mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada satu negara pun yang berada di atas hukum internasional dan berhak bertindak tanpa mengindahkan hukum tersebut.
Selain itu, Kemlu RI berpendapat bahwa negara-negara lain sepatutnya segera berhenti mendukung Israel dengan bantuan-bantuan yang justru membuat Israel dapat terus melanjutkan agresinya di Jalur Gaza.
Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan, tambahnya.
Diketahui, sedikitnya115 warga Palestina dilaporkan terbunuh dan 760 lainnya cedera ketika tentara Israel menembaki kerumunan warga yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Kota Gaza bagian selatan.
Menurut saksi mata, ratusan warga Palestina tengah menunggu bantuan kemanusiaan di dekat daerah Dowar al-Nablusi. Kemudian, tiba-tiba mereka ditembaki.
Sementara itu, pihak Israel berdalih bahwa sebagian besar dari para korban itu tewas terjatuh akibat berdesak-desakan dalam kerumunan dan tertabrak truk pembawa bantuan.
Israel juga mengatakan pasukannya memberikan peringatan berupa tembakan ke arah kaki untuk menghadang para warga Palestina mendekati titik pos pemeriksaan Israel yang dilewati truk-truk bantuan.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 30.035 warga Palestina dan mencederai lebih dari 70.000 orang lainnya.
PBB menyebut aksi Israel itu menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggal mereka, 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, dan menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. (Antara)