MEMANGGIL.CO Kebugaran ribuan siswa di Kabupaten Rembang menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dari tes kebugaran yang diadakan, sebanyak 3.658 siswa SD kelas V dan VI berhasil menunjukkan kondisi kebugaran yang baik hingga sangat baik.

Al Furqon, Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, menekankan bahwa pelaksanaan tes ini sangat penting, terutama dengan maraknya penggunaan ponsel yang membuat anak-anak cenderung kurang bergerak.

Penggunaan ponsel yang berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi malas bergerak (mager), yang berpotensi memicu obesitas dan meningkatkan risiko penyakit seperti jantung dan diabetes. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan telah melaksanakan program pembinaan kebugaran bagi anak usia sekolah, kata Furqon pada Senin (14/10/2024).

Furqon menjelaskan, tes kebugaran yang dilakukan meliputi lari atau jalan cepat sejauh 1.000 meter dalam waktu yang ditentukan, serta beberapa aktivitas fisik lainnya, seperti lompat dan lontar. Standar tes ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Kebugaran (Sipgar) dari Kementerian Kesehatan untuk memantau hasil.

Kami bekerja sama dengan sekolah untuk menjangkau lebih banyak siswa, dengan target minimal 10 anak per sekolah sesuai ketentuan Kemenkes. Dengan 3.658 siswa yang berpartisipasi, Rembang menjadi daerah dengan jumlah peserta tes kebugaran terbanyak di Jawa Tengah, tambahnya.

Dari total peserta, Furqon menyebutkan bahwa 1.074 anak masuk dalam kategori kebugaran baik, 380 anak dinyatakan baik sekali, dan 1.093 anak dalam kategori cukup. Sebaliknya, 551 anak masuk kategori kurang, 555 anak kurang sekali, dan 5 anak tidak mampu menyelesaikan tes lari sejauh 1.000 meter.

Selain itu, tes ini juga mencakup pengukuran tinggi dan berat badan siswa. Hasil menunjukkan bahwa 69,6 persen peserta berada dalam kategori berat badan normal, 17,1 persen tergolong kurus, 4,7 persen mengalami kelebihan berat badan (overweight), dan 1,9 persen obesitas.

Kami berkomitmen untuk mempertahankan anak-anak yang sudah masuk dalam kategori baik sekali dan mendorong mereka yang kurang untuk meningkatkan kebugaran. Kebugaran sangat memengaruhi aktivitas belajar; siswa yang tidak bugar cenderung malas belajar dan kesulitan dalam menyerap materi, ujar Furqon.

Melalui tes kebugaran ini, diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit serius pada anak-anak dan meningkatkan kualitas kesehatan mereka. Hal ini diharapkan mendukung proses belajar yang lebih baik di sekolah, serta berkontribusi pada program Kabupaten Sehat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Penulis: Alweebee

Editor: Anwar