MEMANGGIL.CO - Gempa bumi Tuban dengan magnitudo 6,9 dan kedalaman 636 km yang terjadi beberapa waktu lalu, memiliki getaran yang membuat guncangannya terasa di wilayah yang lebih jauh yakni selatan Jawa. Ini menjadi catatan penting yang diulas dan dijelaskan pemangku nasional.

Menurut Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, getaran berasal dari tumbukan lempeng tebal yang beradu dengan lempeng lainnya di sisi bawah.

"Sehingga mungkin ketika sisi bawah ini yang terkena, guncangannya terasa lebih jauh. Berbeda dengan gempa dangkal yang guncangan itu sangat signifikan ini menyebabkan gempa Tuban kemarin dirasakan juga dominan di Selatan Jawa, bukan di utara Jawa," ujarnya, ditulis Selasa (18/04/2023).

Abdul menjelaskan posisi lempeng tersebut bertemu di Samudra Hindia, sekitar 400 kilometer lepas pantai. Satu bidang tersebut melepaskan energi ke bagian paling bawah, yang bertemunya di utara Pulau Jawa.

"Tapi sebenarnya itu lempeng-lempeng laut wilayah batasan, yang kita menyebutnya zona benioff atau zona tunjaman, yang titik batas paling bawahnya kalau kita tarik itu ada di sekitar utara Pulau Jawa ini," jelasnya.

Ia juga menjelaskan kejadian gempa di utara Jawa terjadi tidak sesignifikan gempa di selatan Jawa. Namun sering terjadi gempa dalam tersebut.

Meski tidak menimbulkan dampak signifikan, hal itu tetap menjadi catatan penting BNPB. Namun, menurut Abdul bukan menjadi faktor utama yang dipertimbangkan ketika berbicara mitigasi gempa.