MEMANGGIL.CO - Kasus pungutan liar (pungli) terkait bantuan rice cooker dari Kementerian ESDM kembali mencuat di Kabupaten Blora. Setelah sebelumnya terungkap di Desa Sarimulyo Ngawen, kini pungli juga ditemukan di Desa Pelem, Blora.
Meskipun kedua kasus tersebut sama-sama melibatkan penyalahgunaan bantuan, akan tetapi pelaku di masing-masing desa berbeda. Di Sarimulyo, pungli dilakukan oleh oknum perangkat desa, sedangkan di Pelem, pelaku merupakan oknum warga setempat.
Menanggapi hal ini, Camat Blora, Hadi Praseno, mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya bantuan maupun pungli tersebut.
"Ini dari bantuan ESDM, saya tidak tahu. Saya juga tidak tahu sampai ada pungli. Taunya saya dari Mas Fuad. Setelah dapat info itu, saya panggil Pak Kades ke sini," ujar Hadi saat ditemui di kantornya, Kamis (5/12/2024).
Hadi Praseno mengatakan setelah menerima informasi tersebut, dirinya langsung memanggil Kepala Desa Pelem untuk meminta klarifikasi.
"Intinya saya tanya ini kronologinya bagaimana. Kemudian Pak Kades bercerita, Pak Kades tidak tahu. Terus oke kalau tidak tahu, tolong uang yang kemarin ditarik itu dikembalikan," tambahnya.
Camat Blora menegaskan bahwa apabila permasalahan ini tidak diselesaikan dengan baik, pihaknya bersama Forkompincam akan turun langsung ke lapangan.
"Kalau permasalahan ini nanti tidak selesai, nanti saya dengan Forkompincam akan ke sana. Tapi kalau itu sudah selesai dikembalikan, ya sudah," ujar Hadi.
Pesan Camat Blora
Hadi juga mengingatkan agar ke depan, segala bentuk bantuan dari pemerintah, termasuk bantuan serupa, harus dikomunikasikan dengan baik dan transparan kepada semua pihak yang terlibat."Kalau ada bantuan seperti itu, tolong dikomunikasikan terlebih dahulu. Jangan diputusi sendiri, jangan main kebijakan sendiri. Tolong dikomunikasikan dengan kades," pesan Camat Blora.