MEMANGGIL.CO Kabupaten Blora, yang merupakan wilayah terbesar ke-4 di Provinsi Jawa Tengah dengan luas 1.957,29 km², menjadi perhatian pemerintah pusat berkat hasil pertanian dan peternakannya. Adapun mayoritas penduduk Kabupaten Blora bekerja di sektor ini, menjadikannya salah satu kawasan penghasil pangan utama di Jawa Tengah.
Diketahui, Blora menempati peringkat ke-8 dalam kategori luas panen padi di tingkat nasional. Pada Maret 2025, luas panen padi di Kabupaten Blora mencapai 28.100 hektar, menambah bukti potensi besar daerah ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, mengungkapkan bahwa pada Sabtu (15/3/2025), pihak Kementerian Pertanian mengunjungi Blora untuk membahas lebih dalam potensi pertanian yang dimiliki oleh daerah ini.
Ngaliman juga menekankan pentingnya kontribusi Blora dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Pada bulan Maret 2025 ini, panen padi di Kabupaten Blora sudah mencapai 28.100 hektar, menempatkan kami di peringkat ke-8 nasional. Kami sangat optimis akan terus berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia," ujar Ngaliman, Senin (17/3/2025).
Ngaliman juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah menetapkan target swasembada pangan pada tahun 2025, dengan kebutuhan beras sebesar 30,34 juta ton.
Ia berharap kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui produksi dari petani lokal, termasuk yang ada di Blora.
"Presiden menetapkan target swasembada pangan pada tahun 2025. Dengan produksi dari para petani lokal, kami yakin Indonesia tidak perlu lagi mengimpor beras. Seperti yang terjadi pada 2024, Indonesia terpaksa mengimpor 3,4 juta ton beras," ungkap Ngaliman.
Tambahan informasi, Kabupaten Blora memiliki potensi tanam yang sangat besar dengan luas tanam mencapai 37 ribu hektar pada bulan Maret 2025.
Tak hanya itu, bahan baku sawah di Kabupaten Blora tercatat mencapai 69.194 hektar, memperkuat posisi daerah ini sebagai salah satu penyumbang terbesar hasil pertanian di Indonesia.