MEMANGGIL.CO - Dalam sebuah manuver strategis di ranah politik dan ekonomi global, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (9/5/2025) waktu setempat mengumumkan penangguhan sementara selama 90 hari terhadap tarif tinggi yang baru saja diberlakukan untuk puluhan negara, dengan pengecualian bagi China.

Alih-alih menunda atau menurunkan, Trump malah menaikkan tarif barang-barang asal China menjadi sebesar 125 persen dari semula yang ditetapkan 104 persen. Kebijakan ini berlaku mulai tengah malam waktu setempat.

Keputusan mendadak ini langsung mendorong indeks saham utama AS melonjak tajam dan membawa angin segar ke pasar keuangan global yang sempat dilanda kekacauan.

Dikutip dari Euronews, Kamis (10/4/2025), dalam pernyataannya, Trump juga menyampaikan bahwa pemerintahannya memberikan penangguhan tarif selama 90 hari bagi sebagian besar negara mitra dagang. Namun, China secara khusus tidak termasuk dalam kebijakan penangguhan tersebut.

Trump menyebut bahwa lebih dari 75 negara telah mengajukan permintaan untuk menegosiasikan ulang perjanjian dagang sejak pengumuman paket tarif Hari Pembebasan.

HUT RI

Awalnya, ia menyiratkan bahwa penangguhan ini hanya berlaku untuk negara-negara tersebut. Namun, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa penangguhan 90 hari berlaku untuk hampir semua negara, kecuali China, dan selama masa negosiasi akan diberlakukan tarif universal sebesar 10%.

Sebelumnya, kedua negara tersebut beberapa kali saling balas menaikkan tarif, termasuk tarif 84 persen yang diberlakukan China atas barang-barang AS yang diumumkan di Beijing pada hari Rabu (8/9).

Trump membalas lagi dengan tarif yang lebih tinggi, sehingga total tarif baru yang diberlakukan sejak ia menjabat pada bulan Januari menjadi 125 persen.