MEMANGGIL.CO - Peristiwa tanah bergerak melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, pada Kamis, 17 April 2025. Akibat bencana ini, puluhan rumah warga mengalami kerusakan parah, dan ratusan penduduk terpaksa mengungsi ke tenda darurat.

Tanah bergerak diduga dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Brebes bagian selatan dalam beberapa hari terakhir. Pergerakan tanah terpantau terjadi di beberapa dukuh, yakni Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur, yang berada dalam wilayah Desa Mendala.

Kepala Desa Mendala, Basori, menyebutkan bahwa hingga Kamis malam 17 April 2025, sebanyak 36 rumah mengalami kerusakan berat, dan puluhan lainnya berada dalam kondisi terancam.

"Tidak ada korban jiwa, namun banyak rumah warga yang rusak dan perlu segera penanganan. Saat ini kami terus melakukan pendataan sambil berkoordinasi dengan BPBD dan kecamatan," ujarnhya pada media, Jumat 18 April 2025.

Data kerusakan per dukuh: Dukuh Krajan: 13 rumah rusak berat, 7 rumah terancam. Dukuh Karanganyar: 3 rumah rusak berat, Dukuh Babakan: 9 rumah rusak, 53 rumah terancam. Dukuh Cupang Bungur: 11 rumah rusak, 11 rumah terancam

Koordinator BPBD Wilayah Brebes Selatan, Budi Sujatmiko, menjelaskan bahwa pergerakan tanah terpantau signifikan di RT 05 RW 03 Dukuh Krajan. Bidang luncur bergerak ke arah barat laut, mengikuti aliran Kali Pedes.

Sudut kemiringan lereng mencapai sekitar 60 derajat, yang memperbesar risiko terjadinya longsor susulan, kata Budi.

HUT RI

Pihak BPBD juga telah mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca masih tidak menentu dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Data terbaru hingga Jumat malam 18 April, mencatat sebanyak 107 rumah terdampak dan jumlah pengungsi meningkat dari 363 menjadi 367 orang. Para pengungsi saat ini ditampung di dua tenda besar milik BPBD dan BNPB, yang didirikan di lapangan futsal Desa Mendala.

Beberapa warga baru masuk ke tenda pengungsian setelah kondisi rumah mereka makin memburuk karena tanah terus bergerak, ujar salah satu petugas lapangan.

Untuk mendukung kebutuhan korban, pemerintah setempat telah menyiapkan logistik, tenda, alat berat, posko kesehatan, dan dapur umum. Koordinasi lintas sektor pun telah diaktifkan, melibatkan Pemdes, TNI, dan unsur Kecamatan Sirampog.

Seiring kondisi yang belum stabil dan terus memburuk, sejumlah warga terdampak mengajukan permohonan relokasi ke lokasi yang lebih aman kepada Pemerintah Kabupaten Brebes.