MEMANGGIL.CO - Dewan Pengurus Nasional Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Periode 2025–2030 resmi dilantik di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Pelantikan ini diwarnai dengan pesan tegas dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Dalam sambutannya, Mendagri menekankan pentingnya sinergi antara DPRD dan kepala daerah, terutama dalam memperkuat kemandirian fiskal dan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara sehat.

“Prinsip dasarnya adalah bagaimana caranya agar pendapatan lebih banyak daripada belanja. Kalau pendapatan lebih banyak daripada belanja, maka surplus. Kalau surplus, maka itu bisa membuat program-program yang lain. Termasuk juga mungkin insentif-insentif untuk penyelenggara daerah,” ujar Tito.

Menurut Tito, selama ini DPRD dinilai masih terlalu fokus pada sisi belanja, padahal fungsi penganggaran juga mencakup upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah.

“Pendapatan utama itu adalah yang pertama dari transfer pusat, yang kedua dari PAD. Dua yang paling utama,” katanya.

Ia berharap pengurus ADKASI yang baru bisa lebih aktif mendorong DPRD di daerah agar menggali potensi sektor strategis dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tito juga mengapresiasi pengurus baru ADKASI dan menaruh harapan besar pada kepemimpinan mereka selama lima tahun ke depan.

Strategi Siswanto Menopang Kemajuan Daerah 

Ketua Umum ADKASI Siswanto menekankan pentingnya konsolidasi nasional DPRD kabupaten dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini, menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di kisaran 4 persen, jauh dari target 8 persen yang dicanangkan.

“Jadi kita kan hari ini konsolidasi tingkat nasional dari 415 Kabupaten yang ada. Saat ini untuk pertumbuhan ekonomi tadi saya sampaikan bahwa baru dikisar 4 koma, sedangkan target nasional 8 persen sehingga itu perlu didorong,” kata Siswanto kepada awak media, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Ia menyebut, salah satu kunci mencapai target itu adalah lewat peningkatan belanja daerah yang produktif.

Untuk itu, DPRD sebagai mitra strategis kepala daerah perlu berperan aktif dalam merancang strategi anggaran.

“Peran dari DPRD Kabupaten seluruh Indonesia sangat penting, karena kita mitra kerja kepala daerah. Nanti setiap komisi di DPRD diskusi dan rapat kerja dengan dinas di daerah-daerah untuk belanja-belanja segera dilakukan supaya percepatan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia makin tinggi,” ujar Wakil Ketua DPRD Blora ini. 

Siswanto memaparkan, ada dua strategi utama yang harus didorong untuk menopang kemajuan ekonomi daerah yakni peningkatan investasi dan penguatan sektor perdagangan serta industri.

“Investasi adalah adanya uang masuk dari luar daerah atau luar Indonesia bahkan masuk ke kabupaten untuk menggerakkan perdagangan dan industri,” ungkapnya.

Ia juga mendorong DPRD dan pemerintah daerah untuk menjalin kerjasama lintas sektor, termasuk dengan pihak eksternal seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Menurutnya, langkah itu bisa memperkuat struktur fiskal daerah melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berdampak pada kekuatan APBD.

“Kalau ada pajak daerah masuk ke APBD, retribusi daerah masuk ke APBD maka APBD-nya makin kuat, skala fiskalnya makin tinggi. Sehingga belanjanya pun makin tinggi, mengurangi pengangguran, rakyat bisa bekerja, kesejahteraan rakyat juga meningkat,” pungkasnya.