MEMANGGIL.CO – Pemerintah Kabupaten Banyumas terus berinovasi dalam layanan kesehatan.
Terbaru, Pemkab resmi meluncurkan aplikasi Paras Sidia Cantik, akronim dari Pantau, Amati, dan Rasakan dengan Sistem Informasi Diabetes Melitus untuk Pencegahan Terjadinya Komplikasi, Selasa (24/6/2025).
Aplikasi ini dirancang sebagai sistem pemantauan terpadu untuk pasien diabetes melitus, agar kondisi kesehatan bisa dipantau secara berkelanjutan dan risiko komplikasi bisa ditekan.
Terintegrasi di Seluruh Puskesmas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Widyana Grehastuti, mengatakan aplikasi ini akan diimplementasikan di seluruh puskesmas se-Kabupaten Banyumas.
“Pada penyakit sistemik seperti diabetes melitus, manakala kondisinya tidak terkontrol dengan baik maka dapat menjalar ke multi organ. Ini yang harus kita hindari,” ujarnya.
Widyana menjelaskan, aplikasi ini memungkinkan petugas kesehatan mencatat dan menganalisis kondisi terkini pasien. Data seperti kontrol rutin bulanan, kepatuhan minum obat, hingga hasil pemeriksaan kesehatan akan terekam secara sistematis.
“Pada saat pemantauan dapat terlihat perkembangan kondisi pasien, apakah kontrol rutin tiap bulan, minum obat secara teratur, dan pemeriksaan rutin lainnya akan muncul semua dalam aplikasi,” jelasnya.
Didukung Data Cek Kesehatan Gratis
Aplikasi Paras Sidia Cantik dikembangkan dengan dukungan data dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah dilakukan pada berbagai kelompok usia. Hasilnya menjadi dasar deteksi dini kasus diabetes di masyarakat.
Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, mengapresiasi hadirnya inovasi digital ini. Ia berharap keberadaan aplikasi bisa meningkatkan kepatuhan pasien terhadap kontrol dan pengobatan rutin.
"Aplikasi ini mendorong keaktifan para petugas layanan kesehatan diabetes di puskesmas. Saat ini tidak terpantau pasien yang harus kontrol rutin. Dengan aplikasi ini, mudah-mudahan petugas di puskesmas memiliki sistem peringatan pasien yang harus kontrol," ungkapnya.
Agus juga menekankan pentingnya komitmen lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan program ini. Ia berharap inovasi Paras Sidia Cantik bisa menjadi contoh model layanan kesehatan digital yang efektif dan humanis.