MEMANGGIL.CO - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengajak kampus-kampus di wilayahnya untuk tak hanya jadi menara gading. Ia berharap perguruan tinggi ikut turun tangan mengatasi berbagai persoalan nyata yang dihadapi daerah.
Ajakan itu disampaikan Sumarno saat menjadi pembicara dalam forum “Penguatan Strategi: Dream Team dan Renstra yang Visioner”, yang digelar Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) di Salatiga, Jumat (4/7/2025).
“Kita perlu kolaborasi dan dukungan dari stakeholder, terutama dari akademisi. Masukan, ide, dan gagasan dari teman-teman kampus ini sangat kami butuhkan,” ujar Sumarno.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa sendirian dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, termasuk dengan perguruan tinggi.
“Banyak persoalan riil yang dihadapi, soal pangan, industri, air baku, kerusakan lingkungan, sampai soal sampah. Ini bukan sekadar kerja sama, tapi bentuk permintaan tolong kami, supaya teman-teman akademisi ikut menyelesaikan program-program ini,” lanjutnya.
Sumarno menyoroti perlunya kerja sama yang tematik dan spesifik agar kontribusi kampus tepat sasaran dan berdampak langsung ke masyarakat.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UNS, Wahyudi Sutopo, menyambut baik ajakan Sekda tersebut. Ia menyebut forum ini menjadi langkah lanjut dari nota kesepahaman antara UNS dan Pemprov Jateng yang diteken pada 17 Maret 2025 lalu.

“FT UNS mendapat mandat dari kerja sama itu, salah satunya untuk mendukung pengembangan kawasan Rawa Pening, sebagai pengendali banjir dan pendukung wisata aglomerasi Borobudur. Kami telah mengusulkan program konkret dan akan diskusikan lebih lanjut untuk pelaksanaan lapangan,” kata Wahyudi.
Tak hanya itu, FT UNS juga bakal menurunkan tim lintas prodi untuk terlibat langsung dalam evaluasi rumah layak huni di berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Fakultas Teknik UNS juga menaruh perhatian terhadap isu transportasi aglomerasi berbasis listrik dan pengembangan energi baru terbarukan, yang dinilai krusial dalam menurunkan emisi karbon.
“Berbagai persoalan ini tidak bisa selesai sendiri. Kita harus duduk bareng dengan pemprov, termasuk dengan Bappeda, agar pengerjaan program bisa masuk ke dalam perencanaan pembangunan daerah secara sistemik,” tambahnya.