MEMANGGIL CO - Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu ikon kota yang tak lekang oleh waktu. Namun, di era digital dan pariwisata yang kian kompetitif, KBS dihadapkan pada tantangan besar: bagaimana cara menarik kembali minat masyarakat?
Kus Andi, Ketua Himpunan Humas Hotel (H3) Surabaya Raya, memberikan pernyataan menarik yang sekaligus menyoroti pergeseran fokus promosi, dari sekadar edukasi ke arah hiburan yang lebih relevan.
Andi mempertanyakan, "Apakah KBS ingin dikenal sebagai tempat hiburan atau tempat edukasi?" Pertanyaan tersebut mendasari strategi yang perlu dikuatkan.
Selama ini, KBS dikenal dengan kegiatan edukatif dan konservasi, seperti acara lari pagi di area kebun binatang yang pernah diadakan.
"Kegiatan seperti ini berhasil menarik perhatian dan menunjukkan bahwa KBS memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata yang unik. Namun, menurut Andi, promosi ini perlu lebih gencar dan kreatif," kata Andi dalam acara Jagongan Bareng Literasi Digital, pada Jumat 5 September 2025.
Andi melihat potensi besar dalam kolaborasi antara sektor perhotelan dan KBS. Selama ini, hotel berusaha mempromosikan pariwisata Surabaya, dan KBS bisa menjadi mitra strategis. Namun, sinergi ini masih perlu diperkuat dengan adanya kebijakan yang saling menguntungkan.

"Mungkin ada kebijakan khusus," usul Andi. "Misalnya, pihak hotel mendapatkan harga spesial atau keuntungan lainnya. Sebagai imbalannya, kami akan mempromosikan KBS melalui media sosial hotel, mengajak para tamu untuk berkunjung." urai Andi.
Ia menilai, kolaborasi tersebut bukan hanya soal promosi, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman baru. Andi berimajinasi tentang ide-ide kreatif, seperti menghadirkan hewan-hewan tertentu dari KBS ke hotel untuk berinteraksi dengan pengunjung.
Tentu saja, ini harus dilakukan dengan protokol konservasi yang ketat dan keamanan yang terjamin. Bayangkan seekor binatang lucu dari KBS menjadi "resepsionis tamu" atau bintang tamu dalam acara khusus di hotel. Ide-ide seperti ini, menurutnya, akan menciptakan buzz dan menarik perhatian masyarakat secara lebih efektif.
'Tantangan bagi KBS ke depannya adalah memperjelas identitasnya. Apakah akan memperkuat sisi edukasi dan konservasi, atau merangkul tren wisata yang lebih komersial?," ungkap Andi.