MEMANGGIL.CO - Mahasiswi Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora, Fitri Rahmadani, berhasil tembus alias lolos sebagai Finalis International Dai - Daiyah Competition Batch II 2025 dalam rangka Harlah ke-55 tahun PAI UIN Walisongo Semarang.

Prestasi yang diraih ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 3 kelas A3 itu bisa bersaing di tingkat internasional, menginspirasi, serta membawa nama baik kampus di kancah yang lebih luas.

"Teruslah berprestasi, jadilah dai-daiyah muda yang mendunia dengan ilmu, akhlak, dan semangat dakwah yang mencerahkan," demikian pesan kampus IAIKU Blora yang diunggah dalam laman media sosial, dikutip Memanggil.co, Minggu (14/9/2025).

Sebelumnya diketahui, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PAI UIN Walisongo Semarang menggelar kegiatan tingkat international tersebut. Salah satunya, kegiatan perlombaan Daiyah Putri berbahasa Inggris.

Mengasah Mental Keberanian Berbicara Bahasa Inggris

Menurut Fitri Rahmadani, lomba Daiyah dianggapnya menjadi penting karena selain meningkatkan kemampuan speaking, juga mengasah mental keberanian berbicara di hadapan orang banyak (public speaking), apalagi dalam Bahasa Inggris.

“Tujuannya meningkatkan kualitas speaking biar enggak kecantol pronunciation-nya, sekaligus mengisi waktu libur dan hari biasa karena aku sering free,” katanya.

HUT RI

Meski awalnya sempat ragu dengan kemampuan Bahasa Inggrisnya, Fitri paling tidak merasa bangga bisa tampil dan menaklukkan tantangan.

“Wah seneng banget pastinya, tapi awalnya aku ragu banget. Pas dijalani ternyata biasa saja, dan akhirnya aku merasa oh ternyata aku bisa,” ujarnya.

Dalam lomba tersebut, Fitri Rahmadani mengusung tema 'Peran Pemuda dalam Era 5.0 dalam Menjaga Agama'. Topik itu menjadi penting untuk dibicarakan karena sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Baginya, sangat penting anak-anak muda sekarang menjaga nilai-nilai agamanya di tengah perkembangan zaman yang serba tidak menentu. Kendati begitu, Fitri Rahmadani juga mengakui masih ada tantangan yang dihadapinya.

“Kefasihan pronunciation kadang susah dan agak sulit mengatur intonasi,” tandasnya.