MEMANGGIL.CO – Di bawah langit bulan Oktober yang cerah, semangat peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur menggema hingga ke pelosok daerah.
Dari ujung utara pantai Tuban, doa dan ucapan selamat mengalir hangat dari Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, atau yang akrab disapa Mas Lindra.
“Delapan dekade bukan sekadar angka,” ujarnya dengan penuh makna, “melainkan prasasti waktu yang mengukir ketangguhan, semangat pantang menyerah, dan denyut pertumbuhan yang terus berlanjut.”
Ungkapan itu bukan sekadar retorika. Bagi Bupati muda ini, tema “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh” yang diusung dalam peringatan tahun ini adalah cerminan jiwa masyarakat Jawa Timur yang sesungguhnya yakni kuat, guyub, dan selalu bergerak dalam harmoni.
"Tema ini bukan hanya slogan, tapi karakter masyarakat Jawa Timur. Mereka tangguh menghadapi tantangan, dan selalu maju bersama dalam semangat gotong royong,” kata Mas Lindra, Minggu (12/10).
Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak atas kepemimpinan yang dinilai mampu menumbuhkan sinergi pembangunan lintas daerah.
Dari Tuban, Bupati Halindra bertekad menjadikan daerahnya sebagai simpul penguat Jawa Timur, tempat energi, kreativitas, dan kolaborasi bertemu untuk membangun masa depan yang lebih gemilang.
"Dari Bumi Ronggolawe, Kabupaten Tuban siap menjadi simpul penguat, menyatukan energi dan karya untuk merajut masa depan Jawa Timur yang lebih gemilang,” ucapnya penuh keyakinan.
Tak lupa, ia juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menjaga tali persaudaraan dan memperkuat kolaborasi antarwilayah.
"Mari eratkan genggaman, satukan langkah dalam irama pembangunan yang harmonis,” pesannya.
Menutup pernyataannya, Bupati alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu menyampaikan doa tulus bagi tanah kelahirannya yang kini genap berusia delapan dasawarsa.
"Dari Tuban, kami kirimkan doa dan kerja terbaik untuk Provinsi Jawa Timur tercinta. Selamat Hari Jadi ke-80. Semoga Jawa Timur senantiasa menjadi mercusuar kemajuan dan sumber inspirasi bagi seluruh bangsa,” pungkasnya.
Delapan puluh tahun Jawa Timur bukan sekadar perjalanan waktu, ia adalah kisah tentang daya juang, kebersamaan, dan cinta pada tanah kelahiran.
Dan dari Tuban, semangat itu terus dikobarkan, menandai langkah baru menuju masa depan yang semakin tangguh dan terus bertumbuh.