Blora, MEMANGGIL.CO - Rapat Koordinasi Validasi dan Evaluasi Data Pesantren Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 digelar di Gedung Serbaguna NU, Selasa (25/11/2025).
Kegiatan ini menghadirkan berbagai unsur dari Kabupaten Blora, mulai dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora, Kasi PD Pontren, pengasuh pondok pesantren, penyuluh agama, hingga tokoh agama.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Blora, Roziqun, menegaskan pentingnya peran pesantren sebagai pusat lahirnya nilai, gagasan, dan pembentukan karakter bangsa.
Ia mengajak seluruh unsur yang terlibat untuk bekerja bersama membawa pesantren ke arah yang lebih maju dan adaptif.
“Membangun pondok pesantren sama saja dengan membangun peradaban. Menjaga pesantren berarti menjaga masa depan kita,” tegas Roziqun di hadapan peserta rakor.
Roziqun juga mengungkapkan bahwa sebanyak 118 pondok pesantren di Kabupaten Blora telah melalui proses pemetaan dan pendataan sesuai kondisi bangunannya.
Data tersebut menjadi landasan untuk tindak lanjut perbaikan agar seluruh pesantren tetap berada dalam kondisi optimal dan aman digunakan para santri.
Rakor ini merupakan tindak lanjut dari Rakor Daerah Percepatan Renovasi dan Rekonstruksi Bangunan Pesantren yang digelar oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah pada pekan sebelumnya.
Fokusnya adalah memperkuat koordinasi lintas lembaga agar proses validasi hingga renovasi berjalan tepat sasaran.
Selain agenda utama, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi dari Dinas PUPR Kabupaten Blora terkait tata cara pengurusan Perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sesuai ketentuan PP No. 16 Tahun 2021.
Para pengasuh pesantren diberikan pemahaman mengenai pentingnya legalitas bangunan demi memastikan kelayakan fasilitas pendidikan berbasis pesantren.
Sesi terakhir diisi dengan pemaparan materi penguatan manajerial pondok pesantren oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Banjari, yang menekankan pentingnya tata kelola profesional agar pesantren mampu terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Melalui rakor ini, seluruh peserta diharapkan memiliki arah yang sama dalam memperbaiki data, memperkuat fasilitas, serta meningkatkan mutu pesantren sebagai pilar penting pendidikan keagamaan di Jawa Tengah.