Blora, MEMANGGIL.CO - Wakil Ketua DPRD Blora yang juga Ketua Kadin Blora periode 2024–2029, Siswanto, mengungkapkan hilangnya dana aspirasi dari usulan anggota DPRD tingkat provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia.

Hal ini disampaikannya seusai mengikuti Rapimnas Kadin Indonesia yang digelar di Jakarta pada 1–2 Desember 2025.

Dalam forum tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan arahan penting terkait strategi pengelolaan anggaran daerah pada 2026. 

Salah satu penekanannya ialah perlunya percepatan realisasi belanja daerah pada triwulan pertama, yakni Januari - Maret 2026.

“Kinerja belanja pada Januari - Maret akan menjadi indikator utama bagi pemerintah pusat dalam menambah anggaran. Jika realisasi belanja bagus, maka anggaran dari pusat akan ditambah,” jelas Siswanto, pada Memanggil.co, Kamis (4/12/2025). 

Serapan Rendah Jadi Pemicu Pemangkasan TKD

Siswanto yang juga Ketua Umum Asosiasi DPRD Seluruh Indonesia (ADKASI) menyebut, selama ini banyak daerah, termasuk Blora menghadapi persoalan serapan anggaran yang rendah pada semester pertama. 

Kondisi ini menjadi salah satu penyebab pemerintah pusat memangkas Dana Transfer ke Daerah (TKD). Untuk Blora sendiri, diakuinya belum memegang data detail serapan anggaran Januari - Juni 2025.

Sate Pak Rizki

“Belum saya cek. Data Januari - Juni nanti akan saya minta ke BPPKAD. Cukup prosentase dan jumlahnya saja untuk menggambarkan penyerapan,” ujarnya.

Ia menyoroti pola penyerapan anggaran yang selama ini cenderung menumpuk pada periode September - Desember. Akibatnya, perputaran uang pada awal tahun berjalan lamban dan berdampak pada ekonomi masyarakat.

“Pola ini harus dibalik. Januari sudah harus tinggi penyerapan supaya uang berputar. Kalau hanya mengendap di bank, perekonomian masyarakat ikut tersendat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Siswanto menambahkan, tanpa perubahan pola belanja, besarnya anggaran dari pusat tidak akan memberikan dampak signifikan.

“Ibaratnya percuma daerah diberi anggaran besar tapi realisasinya lambat dan sisa anggarannya masih banyak,” pungkasnya.