MEMANGGIL.CO - Sepintas, gambar-gambar mural di tembok lingkungan RW 01, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih dalam proses pengerjaan. Terlihat para seniman mural sedang sibuk menuangkan ide dan inspirasinya.
Di balik itu, ada salah satu lukisan mural yang tengah dikerjakan, namun kreasinya sudah terlihat jika diamati menggambarkan situasi Indonesia saat ini.
"Ini ceritane Monas diangkat helikopter tapi diganduli oleh Semar," jawab seniman mural, Purwanto saat ditanya Memanggil.co di lokasi, Sabtu (05/08/2023).
Melihat sendiri lebih dekat gambar itu, penampakannya ada gambar naga. Namun gambar Monas dan helikopter belum begitu jelas terlihat lantaran masih dalam proses pengerjaan.
Seniman Mural Pitulasan: Monas Jangan Dipindah
[caption id="attachment_6687" align="aligncenter" width="642"]
Sementara, gambar Semar yang dilukis oleh Purwanto tampak memakai ikat warna merah putih. Diakuinya, Monas jangan sampai pindah.
"Jadi ini Monas kalau bisa jangan sampai dipindah," ujarnya singkat menceritakan gambarnya tersebut.
Diketahui, situasi saat ini Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan dipindah ke Kalimantan Timur. Segala persiapan demi persiapan, pemerintah tengah dilakukan alias sedang digarap.
Jika mengamati seksama kaitan lukisan Purwanto, mungkinkah Monas yang merupakan simbol Indonesia di Jakarta, akankah dipindah ke Kalimantan Timur? Serta, akankah ada pihak yang berupaya untuk mempertahankan Monas agar di Jakarta saja?
Masyarakat Swadaya Gelar Lomba Mural Pitulasan
[caption id="attachment_6688" align="aligncenter" width="662"]
Diberitakan sebelumnya, Jika ada pemangku pemerintahan dalam menyambut HUT RI ke-78 dengan sengaja memanfaatkan dan mencari sumbangan dari masyarakat, sebaiknya jangan dicontoh. Karena, cara tersebut kurang tepat lantaran pemerintahan sendiri sudah digelontori anggaran negara.
Barangkali lebih tepatnya mencontoh cara yang dilakukan di RW 01 Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Warga setempat mengadakan lomba mural pitulasan tingkat nasional dengan cara mandiri alias swadaya masyarakat sendiri.

Kali ini di RW kita mengadakan mural pitulasan dalam rangka HUT RI ke 78, dan kali ini adalah lomba yang pertama kita adakan, ujar panitia mural pitulasan, Setiawan Eko Andrianto.
Menurut Andri, panggilannya, peserta lomba mural pitulasan di lingkungannya ini disebutnya lomba tingkat nasional. Karena, pesertanya dari berbagai daerah.
Ada yang dari Magelang, Karawang, Surabaya dan kota-kota besar lainnya, ucapnya, yang diketahui warga setempat juga ada yang ikut.
Andri mengungkapkan, lomba mural pitulasan di lingkungannya diikuti kurang lebih sebanyak 25 peserta. Adapun hadiahnya, diakuinya tidak dari sumbangan pemerintah.
Untuk pendanaan kita dari swadaya masyarakat sendiri. Sampai saat ini belum ada (sumbangan dari pemerintah kecamatan atau kabupaten), ungkapnya, yang diketahui syarat pendaftaran lomba mural pitulasan di lingkunganya dikenai biaya Rp 50 ribu.
Andri berharap dengan adanya kegiatan lomba mural pitulasan ini, bisa menjadi wadah buat yang suka menggambar.
Ini sekaligus sebagai bentuk guyup rukun bareng sesama penggiat seni, katanya, yang juga menyebutkan lomba mural pitulasan di lingkungannya digelar dari Sabtu 05 Agustus hingga 07 Agustus 2023.
Terakhir Senin. Untuk hadiah total kita ada 5 juta, serta piagam dan sertifikat, imbuhnya.