
MEMANGGIL.CO – Pernah berkunjung di sekolah alam? jika belum, sesekali perlu melongok sekolah alam Planet NUFO (Nurul Furqon) yang berada di Desa Mlanggen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sekolah alam ini disebut-sebut paling keren di kota garam.
Mohammad Nasih selaku pendiri sekolah alam planet NUFO mengungkapkan, disebutnya sekolah alam itu paling istimewa, karena terdapat beberapa faktor perbedaan yang paling menonjol dibanding sekolahan lain di daerah setempat.
Pertama, soal gurunya diketahui memiliki latar belakang pendidikan pascasarjana (S2) dan masih sangat muda dengan semangat yang menyala. Selain itu, sekolah ini didirikan atas kesadaran bahwa masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru.
Dia beranggapan, sebagus apa pun kurikulum, sebanyak apa pun fasilitas yang tersedia, jika gurunya tidak berkualitas, maka proses pendidikan akal gagal, bahkan bisa gagal total. Sebab, memang sekolah bisa tanpa gedung, tetapi tidak bisa tanpa guru. Sekolah bisa saja tanpa fasilitas, tetapi tidak bisa dengan guru yang logikanya sering keliru, kalimat yang dibuat membingungkan karena subjek, predikat, dan objeknya tidak benar.
Dia menuturkan, anak-anak usia belia membutuhkan pendampingan yang tepat agar bisa bertanya dan juga terutama mendapatkan motivasi untuk mengoptimalkan potensi. Fasilitas pendidikan sesungguhnya terhampar di alam semesta.
“Faktor guru inilah yang menyebabkan biaya operasional menjadi lebih mahal. Sebab, para guru adalah lulusan S1 yang langsung melanjutkan studi S2, dan bahkan ada yang S3. Dan mereka adalah SDM terpilih. Bahkan di antaranya adalah lulusan terbaik,” ujar Mohammad Nasih, ditulis Memanggil.co pada Selasa (28/02/2023).
Dia membeberkan, sekolah alam planet NUFO tidak pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah atau donatur sesekalipun.
“Penyelenggaraannya benar-benar mandiri sehingga bebas intervensi,” tegas Nasih.
Kedua, seluruh proses pendidikannya dilakukan dengan bermain. Di Sekolah Alam Planet NUFO, ada ayunan yang berjumlah cukup banyak, gazebo-gazebo dengan berbagai bentuk, bahkan ada yang meyerupai rumah orang Papua, terdapat juga kapal yang mestinya hanya ada di laut, tetapi itu ada di halaman depan.
Rizki salah satu murid di sekolah alam Planet NUFO mengungkapkan, benda-benda itu menjadi tempat bersama teman-temannya belajar. Adanya fasilitas bermain, menambah suasana tampak riang.
“Saya sangat senang sekolah di Planet NuFo. Bisa belajar di mana saja. Saya paling suka belajar di rumah Papua, bentuknya unik dan udaranya sejuk. Saya suka latihan adzan dan menghafalkan di sini,” kata Rizki.
Diketahui, Gazebo yang digunakan sebagai tempat mengajar dengan rasio guru 1:4 maksimal 1:5. Rasio ini melampaui rasio guru : murid di negara Finlandia, yang dikenal paling maju dalam bidang pendidikan disebabkan jumlah gurunya paling banyak.
Selain itu, asramanya juga sangat berbeda. Jika biasanya para murid atau santri tinggal di asrama dengan kamar berbentuk kubus, di Planet NUFO ada kamar-kamar berbentuk gorong-gorong yang didesain sangat menarik.
Ketiga, memberlakukan pembelajaran dengan metode mentor sebaya. Guru memberikan kesempatan kepada para murid yang paling cepat menguasai pelajaran untuk mengajar teman lainnya secara berulang-ulang. Dengan cara ini, tidak ada murid ketinggalan pelajaran dan yang mengajar makin mahir dalam penguasaan.
Keempat, terdapat berbagai jenis tanaman dan binatang yang ternyata semuanya memiliki tujuan dan filosofi. Di antaranya; Jika ingin sejahtera harian, maka tanamlah sayuran. Jika ingin sejahtera mingguan, maka tanamlah pisang. Jika ingin sejahtera bulanan, maka tanamlah ubi. Jika ingin sejahtera tahunan, maka tanamlah tebu. Jika ingin sejahtera puluhan tahun, maka tanamlah jati. Dan jika ingin sejahtera selamanya, dunia dan akhirat, maka tanamlah SDM yang beriptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan berimtak (iman dan takwa).
Hewan, terutama kambing digunakan sebagai sarana melatih kualitas kepemimpinan berdasar hadits: “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, kecuali dia menggembala kambing”. Dengan semua itu, para murid dilatih kemandirian agar siap untuk hidup mandiri dan menjadi pemimpin di masa depan.
Kelima, menerima siswa dari semua kalangan, baik Muhammadiyah, NU, Persis, maupun yang tidak berafiliasi dengan organisasi apa pun; baik kaya maupun miskin dengan prinsip subsidi silang. Sebab, sekolah alam ini didirikan oleh para pendiri yang berpikiran sangat terbuka.
Selain itu, sekolah ini menerima murid yang bahkan baru belajar dari nol, terutama urusan agama. Yang terpenting memiliki semangat untuk belajar dan mengembangkan diri. Sekolah ini berprinsip karena telah membuktikan bahwa semua anak adalah unik karena potensi dan pembawaannya yang berbeda.
Dengan penanganan yang intensif, mereka akan bisa berkembang dari titik yang berbeda tetapi kemudian mampu bersama untuk saling melengkapi. Di antara contohnya, yang masuk dengan kemampuan yang sudah baik dalam membaca Alquran bisa langsung ditangani untuk memahami arti dan menghafalkan Alquran.
Sedangkan yang masih terbata-bata atau baru belajar membaca, langsung diajari dan hanya dalam beberapa bulan saja sudah bisa lancar membaca Alquran.

Ustaz Luthfi Hakim, pengajar tahfidz (penghafal Alquran) di sekolah alam Planet NUFO menyadari bahwa, setiap anak memiliki potensi dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, pihaknya sebagi pengajar menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter masing-masing.
“Zaki misalkan. Dia adalah Sanja yang cukup unik. Dia paling tidak betah di depan meja belajar, tapi dia sangat bersemangat ketika praktik. Sehingga kami tidak hanya memberikan teori, tapi juga memperbanyak praktik agar anak-anak mengalami langsung apa yang dipelajari,” katanya mencontohkan.
“Ada juga salah satu anak didik kami yang bernama Affan. Awal ke sini dia sama sekali belum bisa membaca huruf Hijaiyah. Alhamdulillah, sekarang dia sudah mulai menghafal Alquran,” Ustaz Luthfi Hakim menambahkan.
Keenam, memiliki proyek ambisius untuk mereintegrasi saintek ke dalam Islam dengan menjadikan hafalan al-Qur’an sebagai dasar. Para murid dipandu dengan metode yang sudah teruji agar berhasil menghafalkan al-Qur’an dengan salah satu prasyarat mengerti artinya.
Dosen Universitas Indonesia (UI) yang saat ini juga menjadi guru utama di Rumah Perkaderan Monash Institute Semarang ini lantas menjelaskan bahwa di sekolah alam yang ia dirikan ini, menggunakan metode menghafalkan Alquran tergolong paling saintifik.
Diantara basisnya adalah penguasaan arti. Jika mengerti artinya, maka akan mudah menghafalkannya. Sebaliknya, jika tidak mengerti artinya, maka akan sulit menghafalkannya. Silakan coba hafalkan kalimat ini: Saya akan memasukkan anak saya ke Sekolah Alam Planet NUFO. Sekali langsung hafal bukan? Coba yang ini: “Ibis redibis numquam peribis in armis”. Anda butuh berkali-kali pengulangan bukan?
Berdasarkan data, untuk bisa hafal kalimat kedua, perlu pengulangan sampai tujuh kali. Padahal jumlah kata dalam kalimat itu lebih sedikit. Itulah sebab, menghafal harus dilakukan dengan mengerti artinya.
Di samping itu, menghafal tanpa tahu arti lebih cepat terlupa. Dan untuk apa? Ekstremnya, bisa mirip burung beo yang mengeluarkan kalimat, tapi tidak mengerti maksudnya. Inilah yang menyebabkan proses hafalan Alquran di Sekolah Alam Planet NUFO menjadi lebih cepat.
Anda penasaran? Datang saja ke lokasinya di sebelah timur Desa Mlagen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. Siapkan anak agar masuk Planet NUFO bisa langsung menghafalkan Alquran.