MEMANGGIL.CO - Nota kesepakatan (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dengan PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) untuk mendirikan pabrik biomassa di Blora telah ditandatangani. Kabar baik ini tentu menjadi harapan baru untuk masyarakat banyak.

Adapun isi dari MoU tersebut, yakni membahas tentang pengembangan proyek bidang energi terbarukan, khususnya wood chip/sawdust dan bio compressed natural gas (CNG).

Direktur Utama (Dirut) OASA Bobby Gafur Umar mengatakan, pihaknya semakin aktif mengintip potensi dan peluang bisnis biomassa untuk memperluas jaringan bisnisnya di Indonesia. Termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang ditargetkan beberapa tahun mendatang

Targetnya, pabrik bio-CNG di Blora akan siap beroperasi sekitar pertengahan 2026, katanya dalam siaran pers, ditulis Minggu (03/12/2023).

Menurutnya, kapasitas industri biomassa di Blora pada tahap pertama akan mencapai 5.000 ton per bulan dan akan terus dikembangkan hingga 15.000 ton setiap bulannya.

Kami bidik sampai 60.000 ton per tahun pada tahap pertama ini dan akan terus meningkatkannya hingga mencapai 180.000 ton per tahun, terangnya.

Bobby mengungkapkan, pihaknya sudah mulai menyusun rencana pengembangan bisnis bio-CNG dari limbah pertanian yang berlimpah di Blora, antara lain jerami, gabah, dan jagung.

Belum banyak yang tahu bahwa daerah Blora ternyata menyimpan potensi limbah pertanian yang sangat besar, ungkapnya.

Diterangkan Bobby, pabrik biomassa yang akan digarap OASA di Blora akan menghasilkan wood chip yang nantinya akan dipasok sebagai bahan co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang. Sementara itu, produk bio-CNG akan diekspor ke Jepang.

Menurutnya, pabrik tersebut akan mampu menghasilkan 5 million cubic feet per day (MMCFD) bio-LNG per hari dan dibangun dengan investasi sekitar 100 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Kami dalam proses kerja sama pengembangan dengan United States Trade and Development Agency (USTDA), ungkapnya.

Bobby mengatakan, produk tambahan dari bio-CNG adalah pupuk organik kualitas tinggi yang akan kembali menyuburkan lahan pertanian masyarakat.

Ini akan menjaga keberlanjutan sistem pertanian dan terciptanya ekonomi sirkular, katanya.

Segera Disosialisasikan

Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman menyambut baik atas terlaksananya MoU tersebut, dan secepatnya juga akan melakukan sosialisasi.

"Kami juga minta time schedulenya biar bisa kongkrit untuk kerja sama ini. Termasuk pada ibu ibu PKK yang jaringannya sampai desa nanti bisa ikut digerakkan. Ini investasi yang ramah lingkungan, ungkapnya.

Bupati yang akrab disapa Gus Arief ini menyatakan, kesiapannya untuk mengumpulkan seluruh camat hingga kepala Desa di Blora untuk diberikan sosialisasi akan hal industri Biomassa tersebut.

"Kami siap, hanya saja nanti tim dari OASA bisa disiapkan untuk memberi materi," katanya.

Dalam pelaksanaanya, lanjut Gus Arief, nanti langkah-langkahnya seperti apa Pemkab dalam mendukung hal ini siap berbagi tugas. Termasuk skemanya seperti apa sambil Blora menyiapkan BUMD maupun lahannya nanti seperti apa.

Lebih lanjut, Gus Arief mengaku, saat ini Pemerintah Kabupaten Blora sangat konsen dalam isu isu lingkungan ini, terlebih dulu Blora terkenal daerah penghasilan minyak dan gas.

"Itu masa lalu kita harus menatap masa depan dengan langkah langkah ini kita berharap ini nanti menjadi contoh untuk beberapa daerah yang lain, karena di seputar kami, tidak hanya Blora nanti mungkin, Rembang, Bojonegoro, Ngawi dan sekitarnya nanti bisa tarik, jadi nanti centernya di Blora, karena konsepnya kami pembangunan kawasan. Saya bersama pak Mensesneg sedang merancang Cepu raya, Cepu jadi kota vokasi," jelasnya.

"Saya kira ini isu yang menarik. Kami siap ketika nanti di tempat kami sukses untuk ekspansi lebih luas lagi. Tidak hanya Blora, melainkan kabupaten - kabupaten sekitar akan kita ajak bersama sama untuk mensukseskan," imbuhnya memungkasi.