MEMANGGIL.CO - Wakil Menteri Agama (Wamenag RI) Saiful Rahmat, mendukung sikap politik Jamiyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighah Nusantara (JPPPM) dalam menolak politik identitas dan tolak agama dijakan sebagai kampanye elektoral.
Hal itu disampaikan oleh Wamenag RI, Saiful Rahmat, dalam puncak acara peringatan Hari Lahir (Harlah JPPPM) Nusantara yang ke- 8, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Amanah, Sukorejo Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (10/12/2023).
Saiful menyatakan bahwa, pihaknya sangat mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan JP3M dalam mendeklarasikan Pemilu jujur, adil, damai dan bermartabat.
"Apa yang sudah dilakukan JP3M dalam mendeklaraikan Pemilu jujur, adil, damai dan bermartabat itu sudah benar dan tepat, karena, politik identitas itu bisa merusak sendi- sendi kehidupan masyarakat," paparnya.
Saiful menegaskan, jika di pemilu 2019 tahun lalu politik identitas sudah pernah dirasakannya dan ketika itu dilakukan dapat membelah kehidupan umat.
"Kita pernah merasakan itu di Pemilu tahun 2019 lalu dan lukanya masih kita rasakan hingga saat ini. Makamya kita dukung JPM3 yang selalu menyuarakan politik identidtas ditiadakan. Jangan politisasi agama untuk politik elektotal. Namun, bangaimana membangun politik yang beradab yang mengedepankan nilai- nilai kemanusiaan," tandasnya.
Saiful menegaskan bahwa, pihaknya sangat menyambut baik sikap politik JP3M dalam menolak politik identitas.
"Saya berharap para ibu nyai diseluruh nusantara bisa menyampaikan pesan politik damai kepada seluruh umat dan mampu menjadi tokoh dan contoh bagi masyatakat dalam menyambut pemilu yang damai, riang dan gembira," ungkapnya.
Di Harlah JP3M yang ke-8 ini, Wamenag RI juga berharap, Ponpes mampu menjadi pilar utama dalam kemajuan umat islam pada khusunya dan kemajuan bangsa dan negara pada umumnya.
"Kita akan terus bersinergi dan menjaga silaturrahmi dengan Ponpes, agar program- program agama bisa kita jalankan dan berjalan dengan baik. Saat ini, prioritas program kami terkait pesantren yaitu, tentang kemandirian pesantren dan bagaimana kemandirian ini bisa beradaptasi dengan teknologi," paparnya.
Lebih lanjut Saiful mengatakan bahwa, hari ini perkembangan sudah pesat, untuk itu, Kemenag berinovasi bagaimana cara mendorong para santri agar bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang saat ini terus berkembang.
"Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini tidak bisa ditolak. Untuk itu program prioritas kami saat ini yaitu kemandirian Ponpes dan bagaiamana pesantren yang mandiri bisa beradaptasi dengan teknologi saat ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum JPPPM Nusantara Ibu Nyai Hj. Hanik Maftuhah mengatakan bahwa, JPPPM merupakan organisasi yang besar, luas dan independen. Anggotanya dari Sabang sampai Merauke.
"Pada prinsipnya, dalam menyikapi politik di Pemilu 2024, kita tidak kemana- mana tapi di mana- mana. Smua itu kita lakukan demi menjaga persatuan umat agar tidak terpecah belah. Kami bersama JP3M akan tetap menjaga ukuwah bangsa dan keutuhan kebersamaan, agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan di tahun politik yakni, pemilu 2024 nanti," paparnya.
Hanik melanjutkan, pihaknya juga menganjurkan warga JP3M untuk terus menjaga Pemilu 2025 nanti dangan baik. Jangan golput dan warga JP3M harus konsekuen dengan apa yang menjadi komitmen JP3M.
"Kita tetap mendukung atas pilihan masing- masing, namun bukan atas nama JPPPM tapi atas nama pribadi masing- masing, karena kami JPPPM ini berasal dari berbagai elemen dan partai yang berbeda- beda," pungkasnya.