MEMANGGIL.CO - Banjir yang melanda di perbatasan antara Demak dan Kudus Jawa Tengah sejak Selasa (6/2/2024) belum juga surut dan ketinggian air 1,5 meter hingga 2 meter. Kondisi ini mengakibatkan lalu lintas jalur Pantura di dua kabupaten lumpuh total hingga Minggu (11/02/2024).
Karena itu, Polda Jateng dan Pemerintah Provinsi Jateng melakukan rekayasa lalu lintas, serta menyiapkan sejumlah jalur alternatif yang diharapkan mengurangi kemacetan panjang belasan kilometer.
Pengalihan jalur lalu lintas tersebut diungkapkan Penjabat (PJ) Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat meninjau ribuan pengungsi di posko Terminal Jati Kudus, Sabtu sore (10/2/2024). Tak hanya itu, Nana juga turun langsung menggunakan perahu karet, di titik lokasi tanggul jebol di Kecamatan Karanganyar Demak.
Kondisi jalur Pantura di wilayah Karanganyar Demak masih tergenang air dengan ketinggian 1 hingga 1,5 meter. Karena itu, arus lalu lintas kami alihkan melalui jalur alternatif, ujar Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.
Nana mengatakan, sebanyak tiga jalur alternatif dari arah barat (Semarang) telah disiapkan dan bisa dilintasi para pengguna jalan. Untuk rute jalur alternatif 1 menggunakan rute Semarang-Demak kemudian berbelok kiri di Simpang Trengguli. Selanjutnya rute Trengguli-Welahan-Margoyoso dan mengambil rute jalan Margoyoso-Kudus-Pati.
Untuk alternatif 2 juga disiapkan, kata Nana, jika terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan di jalan Margoyoso-Kudus. Karena itu, pengguna jalan dapat mengambil rute Margoyoso-Jepara-Keling-Tayu-Pati.
Sedangkan jalur alternatif 3 yakni mulai arah barat bisa melewati rute Semarang-Lingkar Demak. Kemudian pengguna jalan bisa mengambil jalur Demak-Godong-Klambu dan Kudus serta diteruskan menuju jalur Lingkar Kudus-Pati.
Pj Gubernur Jateng berharap kepada masyarakat yang melakukan perjalanan dari Semarang tujuan Surabaya, untuk tidak melintas di jalur Pantura Demak. Pengguna jalan diminta langsung masuk menuju jalan tol Solo-Ngawi-Surabaya, dan demikian dengan arah sebaliknya.
Bagi pengguna jalan dari Rembang menuju Semarang, lanjut Nana, dapat melewati ruas Rembang-Blora-Kunduran-Wirosari- Purwodadi. Kemudian bisa melintas di rute lingkar utara Purwodadi-Godong-Demak-Lingkar Demak-Tol Demak-Semarang.
Kami memastikan transportasi Semarang-Pati dan sebaliknya tetap berjalan, sehingga tidak ada kendala pendistribusian logistik. Pengalihan arus lalu lintas agar pengguna jalan tetap bisa melanjutkan perjalanan dengan nyaman dan aman, ucap Nana.
[caption id="attachment_15408" align="aligncenter" width="710"] Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat mengunjungi Posko Banjir di Terminal Jati Kudus (ist)[/caption]
11.400 Warga Demak Diungsikan di Posko Terminal Kudus
Dalam pemantauan banjir di Demak dan Kudus, Nana banjir diakibatkan oleh intensitas hujan tinggi dan memmbuat tanggul Sungai Wulan jebol. Setidaknya ada dua tanggul berkuran 33 meter dan 20 meter jebol di sungai yang menjadi pembatas antara Kudus dan Demak.
Nana juga mengkonfirmasi banjir merendam 35 desa di tujuh kecamatan di Demak. Untuk warga terdampak sekitar 71 ribu orang. Hingga saat ini, ada sekitar 11.400 warga Karanganyar Demak yang diungsikan, baik di Demak maupun di Kudus.
Untuk mengatasi banjir tersebut, Nana langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kami bersama Dirjen PUPR langsung mengecek ke lokasi tanggul yang jebol. Ini sudah dilakukan langkah-langkah penanganan dengan memasukkan alat berat ke lokasi. Dan saat ini, sudah dilakukan (pemasangan) tiang pancang menggunakan bambu, ucap Nana.
Untuk menutup laju air yang cukup besar setelah tanggul ditutup, imbuh Nana, airnya segera disedot melalui pompa untuk dialirkan lagi ke Sungai Wulan.
Sedangkan penanganan warga korban banjir, Pemprov Jateng Pemerintah melalui Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, BUMD Jateng, telah menyalurkan bantuan logistic berupa sembako, obat-obatan, pakaian, air bersih, dan sebagainya.