MEMANGGIL.CO Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terus berupaya mendukung kesejahteraan penyandang disabilitas melalui bantuan kaki dan tangan palsu serta dukungan kewirausahaan. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan produktivitas mereka.
Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, menjelaskan bahwa bantuan kaki dan tangan palsu ini diberikan melalui dua mekanisme. Bantuan pertama berasal dari Kementerian Sosial melalui Sentra Margo Laras. Sementara itu, jika stok kaki atau tangan palsu habis, Dinsos P3A Kabupaten Blora akan berkoordinasi dengan Baznas Kabupaten Blora.
"Kami biasanya mengajukan rekomendasi kepada Baznas jika ada penyandang disabilitas yang membutuhkan kaki atau tangan palsu. Misalnya, si A atau si B kami ajukan agar bisa dibantu oleh Baznas," jelas Luluk, panggilannya pada Memanggil.co, ditulis Rabu (16/10/2024).
Luluk juga menjelaskan bahwa bantuan kaki dan tangan palsu telah diberikan kepada 16 penerima. Ada yang menerima kaki palsu, tangan palsu, atau keduanya, tergantung kebutuhan masing-masing penerima.
Bantuan Kewirausahaan
Untuk pengukuran kaki palsu, pihaknya berkoordinasi dengan tim di Solo yang memiliki keahlian khusus dalam proses ini. Selain bantuan kaki dan tangan palsu, Luluk juga memaparkan bahwa pihaknya memberikan bantuan kewirausahaan kepada penyandang disabilitas.Menurutnya, program ini bertujuan untuk membantu para penyandang disabilitas agar bisa mandiri secara ekonomi melalui berbagai jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
"Kami memberikan bantuan usaha seperti ternak ayam jawa super, ayam bangkok, usaha toko kelontong, pijat, bengkel, hingga ternak mentok. Semua ini kami lakukan bekerja sama dengan Sentra Margo Laras," jelas Luluk.
Luluk mengatakan, saat ini sebanyak 19 penyandang disabilitas telah mendapatkan bantuan kewirausahaan. Sebelum bantuan diberikan, mereka menjalani proses asesmen dari Sentra Margo Laras untuk memastikan kesiapan dan kebutuhan mereka dalam menjalankan usaha.
Menurutnya, dengan bantuan kaki palsu dan dukungan kewirausahaan ini, diharapkan para penyandang disabilitas di Kabupaten Blora dapat hidup lebih mandiri dan produktif.
"Harapan kami, bantuan ini bisa membuat saudara-saudara kita yang difabel lebih mandiri dan mampu meningkatkan taraf hidup mereka," tutup Luluk.