MEMANGGIL.CO Kabupaten Rembang memiliki sejarah panjang sebagai pusat kelahiran para ulama besar yang berkontribusi dalam penyebaran agama Islam dan pendidikan di Indonesia.
Sejak abad ke-15 hingga era modern, para ulama dari Rembang tidak hanya berperan sebagai pemimpin agama, tetapi juga dalam dunia sosial dan politik, membawa pengaruh signifikan bagi masyarakat.
Berikut adalah beberapa ulama terkenal dari Rembang:
1. KH Maimoen Zubair (Mbah Moen)
KH Maimoen Zubair, yang akrab dikenal sebagai Mbah Moen, lahir pada 28 Oktober 1928 dan wafat pada 6 Agustus 2019.
Beliau merupakan ulama kharismatik yang mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang. Dikenal sebagai sosok yang disegani, Mbah Moen menimba ilmu di berbagai pesantren besar dan di Mekkah, memperkaya pengetahuannya tentang agama Islam.
Selain berperan sebagai pendidik, Mbah Moen juga aktif dalam dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR dan MPR RI, serta Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kontribusinya yang luas, baik dalam bidang keagamaan maupun politik, menjadikannya sebagai tokoh sentral dalam sejarah Islam di Indonesia.
2. KH Bisri Mustofa
Lahir pada 15 September 1914, KH Bisri Mustofa merupakan pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Leteh, Rembang.
Beliau adalah sosok ulama yang sangat dihormati, dikenal sebagai guru dari banyak tokoh penting, termasuk KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), yang kemudian menjadi pemimpin berpengaruh dalam Nahdlatul Ulama (NU).
KH Bisri Mustofa juga dikenal sebagai penulis produktif, dengan karya-karya agama yang masih digunakan hingga sekarang, termasuk tafsir Al-Ibriz yang sangat terkenal di kalangan pesantren. Wafat pada 21 September 1977, warisan keilmuan dan pendidikannya terus berlanjut hingga generasi saat ini.
3. KH Baidlowi
KH Baidlowi merupakan ulama berpengaruh yang berasal dari Lasem, Rembang. Meskipun tidak banyak data mengenai tanggal kelahirannya, KH Baidlowi dikenal luas sebagai pengasuh pesantren di Lasem dan memiliki banyak santri yang kelak menjadi ulama besar.
Keilmuannya dan peran besarnya dalam mendidik generasi ulama menjadikannya sebagai salah satu figur penting dalam sejarah keagamaan di Rembang.
4. Sunan Bonang
Sunan Bonang adalah salah satu anggota Wali Songo, kelompok wali yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa pada abad ke-15.
Lahir sekitar tahun 1465, Sunan Bonang dikenal karena pendekatannya yang bijak dalam menyebarkan ajaran Islam, menggabungkan elemen budaya lokal dengan ajaran agama.
Makam Sunan Bonang yang terletak di Desa Bonang, Lasem, hingga kini menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang ingin menghormati salah satu tokoh besar dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa.
5. Nyi Ageng Maloko
Nyi Ageng Maloko adalah putri dari Sunan Ampel, salah satu Wali Songo, yang juga aktif dalam penyebaran Islam di wilayah Lasem.
Kontribusinya tidak kalah penting dari rekan-rekan sesama wali, terutama dalam memperkuat ajaran Islam di komunitas lokal. Makam Nyi Ageng Maloko yang terletak di Caruban, Gedongmulyo, kini menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi masyarakat.
Rembang dikenal sebagai kota yang melahirkan ulama-ulama besar dengan kontribusi signifikan dalam sejarah penyebaran Islam dan pendidikan di Indonesia.
Mulai dari Mbah Moen hingga Sunan Bonang, mereka tidak hanya menjadi pemimpin spiritual tetapi juga memberikan pengaruh besar dalam perkembangan sosial, politik, dan pendidikan.
Melalui pesantren yang mereka dirikan, generasi muda mendapatkan pendidikan agama yang berkualitas, membentuk fondasi kuat untuk masa depan bangsa.
Rembang, dengan tradisi keagamaannya yang kuat, terus menjadi pusat pembelajaran Islam yang penting di Indonesia, menjadikan para ulama dari daerah ini sebagai simbol intelektualitas dan spiritualitas yang abadi.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar