MEMANGGIL.CO - Keterlambatan pencairan dana desa di Kabupaten Rembang menimbulkan ketidakpastian bagi pemerintah desa (Pemdes), terutama dalam menjalankan program-program yang sudah tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2024.
Kondisi ini menciptakan tekanan bagi Pemdes, yang merasa terhambat untuk merealisasikan rencana pembangunan desa yang sangat diharapkan masyarakat setempat.
Masalah ini memicu aksi lima perwakilan kepala desa (kades) yang mendatangi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Rembang untuk meminta klarifikasi langsung dari Pemerintah Kabupaten Rembang.
Salah satu perwakilan kades, Achmad Masykur Rukhani, mengungkapkan kekhawatiran para kepala desa yang menghadapi tekanan waktu menjelang akhir tahun anggaran.
"Tanpa kepastian pencairan, kami kesulitan menjalankan program dan memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Keterlambatan ini, yang sudah terjadi sejak Maret 2024 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati, berimbas langsung pada masyarakat desa. Masyarakat yang telah mengetahui adanya SK bantuan melalui berbagai publikasi mengharapkan program-program pembangunan segera dilaksanakan oleh Pemdes.
Harapan ini memunculkan ekspektasi publik yang tinggi, sehingga Pemdes berada dalam posisi yang terjepit untuk segera merealisasikan program-program tersebut.
Para kepala desa menuntut transparansi dan kepastian waktu pencairan dana dari pemerintah kabupaten, dengan harapan agar program-program yang telah direncanakan dapat berjalan tepat waktu.
Ketidakpastian ini dinilai bukan hanya merugikan Pemdes tetapi juga masyarakat luas yang sangat bergantung pada pembangunan dan pelayanan desa yang dijanjikan.
Kondisi ini mencerminkan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah kabupaten dan pemerintah desa untuk memastikan bahwa bantuan keuangan desa dapat tepat sasaran dan tepat waktu.
Desakan transparansi dan kepastian waktu pencairan dana adalah langkah penting agar program-program di desa dapat terealisasi tanpa hambatan yang berlarut-larut, demi kesejahteraan masyarakat desa di Rembang.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar