MEMANGGIL.CO - Pemerintah Kabupaten Rembang terus berinovasi untuk menambah daya tarik Pasar Kreatif Lasem, dengan harapan mampu menarik lebih banyak pengunjung, baik masyarakat lokal maupun wisatawan.
Berlokasi di Alun-alun Lasem, pasar ini menjadi pusat perdagangan yang penting, memiliki tiga lantai dengan fungsi yang beragam. Rencana untuk menambah wahana permainan di lantai tiga menjadi salah satu upaya Pemkab untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Dua lantai pertama sudah difungsikan untuk kios-kios yang menjual produk lokal seperti makanan khas dan kerajinan tangan, memberikan pilihan yang menarik bagi para pengunjung.
Sementara itu, lantai tiga masih memiliki potensi yang belum sepenuhnya dioptimalkan. Di lantai tersebut, terdapat dua aula yang biasanya digunakan untuk pameran, misalnya pameran seni rupa yang pernah diadakan dengan sukses.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang, Mahfudz, menjelaskan bahwa Pemkab berencana menghadirkan wahana permainan di salah satu aula dengan menggandeng mitra dari pihak ketiga.
Menurut Mahfudz, survei telah dilakukan untuk menemukan penyedia wahana permainan yang sesuai. Ia berharap penambahan ini akan menambah nilai lebih bagi pengunjung serta membuat pasar lebih hidup.
Sebelumnya, fokus utama Pemkab adalah mengatur penempatan pedagang di pasar, yang pengaturannya masih diawasi oleh kementerian terkait sehingga membatasi inovasi setelah pembangunan selesai.
Salah seorang pengunjung setia pasar, Nurul, warga Rembang, mengungkapkan antusiasmenya terhadap rencana ini.
"Kalau ada tambahan wahana permainan, pasti lebih ramai dan menarik. Saya sering ke sini untuk beli kerajinan tangan, dan kehadiran hiburan seperti itu akan membuat pengalaman belanja jadi lebih seru," ujarnya.
Di samping rencana wahana permainan, Pemkab juga menanggapi keluhan pedagang terkait kebutuhan tenda dan kanopi di kios makanan. Mahfudz mengatakan bahwa hal ini menjadi catatan penting, dan pihaknya akan mengajukan anggaran perubahan agar para pedagang bisa berjualan lebih nyaman.
Seorang pedagang, Hidayah, yang telah lama berjualan makanan di Pasar Lasem, menuturkan harapannya terkait inovasi ini. Kami berharap Pemkab segera memenuhi permintaan tenda dan kanopi. Kalau tenda dan kanopi dipasang, kami bisa berjualan lebih nyaman tanpa takut kepanasan atau kehujanan, kata Hidayah.
Pasar Kreatif Lasem serta pasar lain di Rembang seperti Pasar Kragan dan Pasar Tegaldowo, saat ini masih dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Meski masuk 10 besar pasar yang diusulkan, ketiganya belum memenuhi peringkat untuk menerima fasilitas SNI secara gratis. Kepala Bidang Pasar dan Pedagang Kaki Lima (PKL), Heri Martono, menyebutkan bahwa meskipun persyaratan administratif sudah terpenuhi, infrastruktur ketiga pasar tersebut masih perlu ditingkatkan.
Pemkab Rembang juga bekerja sama dengan PT Air Tirta Amerta sebagai calon investor dalam pengembangan lantai tiga Pasar Kreatif. Rencana pengembangan termasuk wahana permainan modern, kafe, dan panggung seni. Direktur PT Air Tirta Amerta, Ernantoro, memperkirakan modal sekitar Rp 500 juta untuk merealisasikan proyek ini, berharap bahwa kehadiran fasilitas hiburan dapat mendorong produk kreatif pedagang dan menambah pengalaman menarik bagi pengunjung.
Komunitas sejarah Lasem pun ikut berperan dengan membuka kios suvenir, menawarkan keris, dan memamerkan proses pembuatan kerajinan tangan serta lukisan batik tulis. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan mendukung eksistensi produk lokal.
Langkah-langkah yang diambil Pemkab Rembang untuk mengembangkan Pasar Kreatif Lasem menjadi bukti upaya revitalisasi pasar tradisional agar berfungsi lebih dari sekadar tempat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang menghidupkan masyarakat setempat. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mewujudkan Pasar Kreatif Lasem sebagai ikon Kabupaten Rembang yang berkembang pesat.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar