MEMANGGIL.CO - Debat perdana dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kendal 2024 berlangsung seru dan penuh antusiasme di Gedung DPRD Kendal.

Ketiga pasangan calon (paslon) saling memaparkan visi, misi, serta janji-janji mereka untuk memajukan Kabupaten Kendal.

Ketua KPU Kendal, Kasanudin, menjelaskan bahwa debat pertama ini mengusung tema "Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Kabupaten Kendal."

Adapun empat subtema utama yang dibahas dalam debat kali ini, yaitu: peningkatan ekonomi masyarakat di bidang ketenagakerjaan, kualitas pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, dan pelayanan pemerintah daerah.

Menurut Kasanudin, debat ini menjadi kesempatan bagi masyarakat Kendal untuk menilai dan mempertimbangkan pilihan mereka.

"Debat ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat dalam memilih pemimpin yang tepat," tuturnya.

Paparan Visi dan Solusi dari Ketiga Paslon

Dalam kesempatan itu, masing-masing paslon memaparkan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat Kendal.

Paslon 1: Dyah Kartika Permanasari-Benny Karnadi

Paslon nomor urut 1 menyoroti masalah keterserapan tenaga kerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kendal. Dyah Kartika Permanasari menyampaikan rencana untuk menyediakan pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan industri di KEK.

"Kami akan memastikan SDM Kendal siap memenuhi persyaratan industri yang ada," ujarnya.

Paslon 2: Mirna Annisa-Urike

Paslon nomor urut 2 menyarankan solusi terkait masalah program bantuan sosial (bansos) yang selama ini dinilai tidak tepat sasaran.

Mirna Annisa mengusulkan integrasi berbagai dinas terkait, serta pengawasan ketat dari pemerintah tingkat bawah, seperti RT dan RW, untuk memastikan bansos sampai kepada yang membutuhkan.

Paslon 3: Windu Suko Basuki-Nashri

Paslon nomor urut 3 membahas isu pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdaftar di BPJS namun sulit mengakses layanan optimal. Windu Suko Basuki berkomitmen memberikan inovasi untuk pelayanan kesehatan melalui bantuan Universal Health Coverage (UHC).

"Kami akan memastikan seluruh masyarakat yang membutuhkan layanan cukup membawa KTP untuk mendapatkan perawatan yang layak," ucapnya.