MEMANGGIL.CO - Menonton video pendek di TikTok, Instagram Reels, atau YouTube Shorts memang seru, terutama saat kita butuh hiburan cepat di tengah aktivitas padat. Namun, kebiasaan scroll terlalu sering dan lama ternyata bisa berdampak negatif pada kesehatan otak kita. Yuk, bahas lebih detail tentang bagaimana video pendek bisa memengaruhi otak kita!
1. Menyebabkan Kecanduan
Menonton video pendek secara berlebihan bisa memicu kecanduan. Menurut penelitian di Cyberpsychology, kecanduan video pendek didefinisikan sebagai kebiasaan yang terus-menerus dan tidak terkendali hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.Algoritma TikTok dan aplikasi sejenis, yang menampilkan konten sesuai minat kita, bisa membuat kita betah berlama-lama di depan layar. Konten yang dipersonalisasi dan menarik mendorong kita untuk terus scroll, seolah tak bisa berhenti.
Kebiasaan ini dapat memengaruhi emosi, suasana hati, dan kesehatan mental. Kita jadi lebih mudah terdistraksi dan kesulitan fokus pada tugas yang membutuhkan konsentrasi panjang.
Kecanduan ini bekerja dengan cara memberikan "dopamin cepat," yang memicu perasaan senang setiap kali kita menonton video menarik. Namun, kesenangan ini hanya sementara, dan kita jadi terus-menerus menonton untuk merasakan kebahagiaan yang sama lagi.
2. Menurunkan Kemampuan Fokus
Kebiasaan scroll yang lama dapat menurunkan kemampuan fokus kita. Menurut penelitian berjudul Accelerating Dynamics of Collective Attention yang dipublikasikan di Nature Communications (2019), terlalu sering mengonsumsi media sosial, termasuk video pendek, bisa membuat kita kehilangan kemampuan untuk fokus dalam jangka waktu panjang. Otak kita jadi terbiasa menerima informasi dalam potongan pendek dan cepat.Akibatnya, ketika kita perlu menyerap informasi yang lebih panjang atau mengerjakan tugas yang memerlukan perhatian lebih, kita cepat bosan dan merasa kesulitan. Dengan menurunnya fokus, kita juga cenderung menjadi lebih impulsif dan sering berpindah-pindah aktivitas, yang berisiko menurunkan produktivitas.
3. Mengurangi Motivasi Belajar
Mengonsumsi video pendek berlebihan juga berdampak pada motivasi belajar. Sebuah studi yang diterbitkan di Frontiers in Public Health (2022) menemukan bahwa kecanduan video pendek menurunkan motivasi siswa dalam mengejar target jangka panjang. Sifat video pendek yang memberikan kesenangan instan dan mudah diakses membuat otak terbiasa mencari hal-hal cepat dan instan.Akibatnya, aktivitas yang memerlukan usaha lebih, seperti belajar atau bekerja keras untuk tujuan jangka panjang, jadi terasa berat dan melelahkan. Kita jadi lebih memilih hiburan instan daripada aktivitas yang membutuhkan kesabaran. Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat memengaruhi pola pikir kita dalam mengejar kesuksesan dan pencapaian di masa depan.
4. Mengganggu Memori Jangka Pendek
Kebiasaan menonton video pendek juga dapat memengaruhi daya ingat, terutama memori jangka pendek. Menurut penelitian berjudul Influence of Short Video Watching Behaviors on Visual Short-Term Memory (2021), perilaku menonton video pendek secara intens membuat kita lebih mudah melupakan informasi baru.Biasanya, otak menyimpan informasi baru di memori jangka pendek sebelum memutuskan apakah informasi itu penting untuk disimpan dalam jangka panjang.
Namun, saat kita terus-menerus terdistraksi oleh video-video pendek, otak kesulitan mengelola informasi yang masuk. Ketika informasi baru masuk namun segera terganggu oleh video singkat, otak memprosesnya secara terbatas, dan akhirnya melupakannya.
5. Mengganggu Pola Tidur
Pernahkah kamu scrolling TikTok hingga larut malam, sampai tak terasa sudah melewati jam tidur? Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi jika sering dilakukan, bisa membuat pola tidur kita berantakan.Menurut penelitian, paparan layar yang terlalu lama, terutama di malam hari, bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur. Akibatnya, kita jadi lebih sulit tidur atau tidur tidak nyenyak.
Gangguan tidur ini berdampak pada kesehatan mental dan fisik, seperti membuat kita lebih cepat lelah, sulit berkonsentrasi, dan rentan terhadap stres. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa berujung pada masalah kesehatan yang lebih serius.
6. Meningkatkan Risiko Stres dan Kecemasan
Menonton konten tanpa henti bisa membuat kita rentan stres dan cemas. Konten-konten di media sosial, terutama yang berhubungan dengan gaya hidup atau kesuksesan orang lain, kadang membuat kita membandingkan diri dengan orang lain, menimbulkan perasaan tidak puas, iri, dan cemas.Studi menunjukkan bahwa paparan konten yang terus-menerus tanpa filter dapat memengaruhi kesehatan mental. Kita jadi terjebak dalam siklus "fear of missing out" atau FOMO, di mana kita selalu ingin tahu apa yang terjadi di dunia maya dan takut ketinggalan informasi terbaru. FOMO ini bisa menjadi sumber kecemasan yang membuat kita semakin terikat dengan media sosial, padahal sebenarnya kita butuh jeda.
Cara Mengelola Kebiasaan Menonton Video Pendek
Untuk mengurangi dampak negatif kebiasaan ini, kamu bisa mencoba beberapa tips berikut:- Batasi Waktu Menonton: Cobalah atur waktu penggunaan media sosial, misalnya hanya 30 menit sehari.
- Gunakan Mode Fokus: Banyak smartphone sekarang memiliki fitur untuk mengurangi notifikasi dan memfokuskan kita pada tugas yang sedang dikerjakan.
- Cari Hobi Lain: Alihkan perhatian ke aktivitas lain seperti membaca buku, olahraga, atau menggambar. Ini bisa membantu kita rileks tanpa harus terus-menerus melihat layar.
- Pakai Aplikasi Pengingat: Ada banyak aplikasi yang bisa membantu melacak waktu screen time dan mengingatkan agar tidak terlalu lama menonton video pendek.
- Jeda di Malam Hari: Hindari menonton video pendek sebelum tidur agar pola tidur tetap teratur.
Ingat, media sosial hanyalah alat, dan cara kita menggunakannya yang menentukan apakah dampaknya positif atau negatif.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar