MEMANGGIL.CO - Setiap tahun, 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan di Indonesia. Hari ini mengingatkan kita pada peristiwa bersejarah Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945, sebuah momen epik yang mencatat keberanian dan semangat juang rakyat Surabaya melawan penjajah.
Namun, seringkali kita hanya mengetahui peringatannya saja tanpa benar-benar mengenal tokoh-tokoh yang berperan besar dalam perjuangan ini. Berikut adalah profil tujuh tokoh penting dalam Pertempuran Surabaya 10 November yang jasanya patut kita kenang:
1. Bung Tomo
Bung Tomo, atau Sutomo, adalah salah satu simbol perlawanan rakyat Surabaya. Dengan pidato-pidatonya yang membakar semangat, Bung Tomo mampu menggerakkan hati rakyat untuk melawan pasukan penjajah. Lewat suara lantangnya di radio, ia mengajak masyarakat Surabaya mempertahankan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan.
2. Gubernur Suryo
Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, atau Gubernur Suryo, berperan dalam menjaga stabilitas Jawa Timur di tengah ancaman penjajah. Ia berani mengambil keputusan strategis dengan memberikan pidato yang dikenal sebagai "Komando Keramat" pada malam sebelum pertempuran, menginspirasi para pejuang untuk bertahan dan melawan meskipun Inggris mengeluarkan ultimatum.
3. KH. Hasyim Asy'ari
KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama, memberikan dorongan spiritual melalui "Resolusi Jihad." Fatwa ini mengajak umat Islam untuk berjuang mempertahankan tanah air sebagai bentuk jihad melawan penjajah. Resolusi ini menjadi motivasi besar bagi rakyat, khususnya para santri, untuk turut angkat senjata mempertahankan kemerdekaan.
4. HR Mohammad Mangoendiprodjo
Mayjen TKR HR Mohammad Mangoendiprodjo berperan sebagai pimpinan Tentara Keamanan Rakyat di Surabaya. Ia berdiplomasi dengan pasukan Inggris untuk menegosiasikan keamanan rakyat. Dedikasinya tercermin dalam keberaniannya menghadapi situasi genting demi melindungi rakyat.

5. Mayjen Moestopo
Mayjen Moestopo, seorang pemimpin militer yang ahli strategi, turut memperkuat pertahanan Surabaya selama pertempuran. Sebagai seorang yang sudah memiliki keahlian militer sejak masa pendudukan Jepang, Moestopo menerapkan strategi gerilya yang sangat efektif dalam menghadapi kekuatan penjajah.
6. Mayjen Sungkono
Sungkono memimpin komando secara langsung di lapangan, memastikan perlawanan di Surabaya tetap terorganisir. Ia dikenal tidak hanya sebagai komandan, tetapi juga sebagai sosok yang berada di garis depan bersama pasukannya, memberikan contoh kepemimpinan sejati.
7. Abdul Wahab Saleh
Abdul Wahab Saleh, fotografer dari kantor berita Antara, berhasil mengabadikan momen-momen penting seperti perobekan bendera di Hotel Yamato. Dengan keahliannya, ia mengabadikan sejarah perjuangan rakyat Surabaya, menjadi saksi bisu dalam bentuk gambar perjuangan heroik tersebut.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar