MEMANGGIL.CO- Sebanyak 91 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berasal dari 13 yayasan se-Jabodetabek berkumpul dalam kegiatan Jambore ODGJ yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa di Pancawati, Kabupaten Bogor, Rabu (13/11/2024).
Acara yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk membangun solidaritas, empati, dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mental, serta mendorong terciptanya lingkungan yang lebih inklusif bagi ODGJ.
Para peserta tampak antusias mengikuti berbagai rangkaian acara yang diadakan, mulai dari permainan, pentas seni, hingga api unggun.
Kegiatan ini juga melibatkan para pendamping dalam sesi diskusi dan sarasehan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menangani pasien ODGJ dengan lebih efektif dan penuh kasih sayang.
Direktur Program Sosial Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji, berharap bahwa pertemuan ini dapat mempererat sinergi antara pendamping dan peserta.
"Kami berharap pertemuan ini dapat memperkuat dukungan kepada ODGJ di Indonesia," ujar Ahmad.
Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, Bagus Utomo, menyoroti masih terbatasnya akses ODGJ terhadap obat-obatan dan layanan kesehatan di Indonesia.
Menurut Bagus, penanganan terhadap ODGJ di tanah air masih jauh dari optimal, terutama dalam hal penyediaan fasilitas rehabilitasi yang memadai.
"Akses ODGJ terhadap obat-obatan dan layanan kesehatan masih sangat terbatas. Pemerintah perlu lebih serius memperhatikan hal ini, termasuk dengan membangun fasilitas rehabilitasi yang lebih banyak dan mudah diakses," tegas Bagus.
Bagus juga berharap pemerintah lebih proaktif dalam memenuhi hak-hak ODGJ, termasuk memastikan dokumen penting seperti KTP, KK, dan BPJS untuk memastikan mereka dapat mengakses layanan sosial dan kesehatan yang layak.
"Kami ingin pemerintahan Presiden Prabowo Subianto lebih tegas memastikan pemerintah daerah membangun panti bina laras dan rumah singgah bagi ODGJ," tambahnya.